Setelah melewati proses yang panjang mulai dari roadshow di 18 kota, seleksi nasional, regional pitching, hingga bootcamp di Bandung Digital Valley. akhirnya terpilihlah Top 5 The NextDev 2016.
Pelaksanaan final pitching pun dilakukan di Maja House pada 6 November 2016 lalu. Adapun juri yang terlibat antara lain CEO Kibar Yansen Kamto, Digital Activist FemaleDev & 1000 Startup Digital Alamanda Shantika, Chief Executive Marketeers Stephanie Hermawan, VP Technology & System Telkomsel Ivan Cahya Permana, GM External Communication Telkomsel Denny Abidin, Wakil Sekretaris Dewan Smart City Bandung Juwanda, dan Ketua CIEL SBM ITB Donald Crestofel.
Kriteria pemenang Top 5 ini meliputi Team, Product, Business Model, Market & Scalability, serta Social Impact yang bobotnya masing-masing 20%. Selanjutnya, Top 5 The Next Dev akan difilter untuk memperoleh Top 3 yang akan mendapatkan hadiah 6 M. Tentunya, mereka akan menjalani berbagai challenge yang diberikan dewan juri.
Berikut profil Top 5 The NextDev 2016
Kostoom (e-UKM)
Kostoom merupakan penjahit online dan layanan stitching untuk para pengusaha fesyen yang baru memulai bisnis ataupun yang sudah berpengalaman yang ingin memproduksi produk pakaian sendiri dengan merek label sendiri pula. Tentunya, dengan harga yang spesial.
Kostoom menggunakan konsep economy sharing dalam operasionalnya yaitu memberdayakan penjahit rumahan berkualitas untuk mewujudkan mimpi para designer dan pengusaha fesyen di Indonesia.
Ide startup ini berawal dari Putry Yuli yang terisnpirasi dari sang ibu yang merupakan seorang penjahit rumahan yang dilakoninya sejak 20 tahun lalu. Ia mengamati, kebanyakan penjahit rumahan bukan lah orang yang memiliki banyak modal untuk menyewa tempat yang layak serta alat yang canggih.
Lewat Kustoom, Putry bertekad menjadikan penjahit rumahan “naik kelas” agar bisa memasarkan karyanya ke lebih banyak customer dengan teknik menjahit profesional.
Habibi Garden (e-Agriculture)
Habibi Garden adalah startup bidang sensor medium tanaman berbasis Internet of Things (IoT). Cara kerjanya, Habibi Garden menaruh sejumlah sensor water proof ke dalam medium tanah, sehingga bisa terdeteksi kondisi tanah, kelembapan, tingkat air, hingga serapan pupuk pada sebuah tanaman.
Alat ini telah diujicobakan pada lima petani tomat di Cipanas, Jawa Barat, sehingga memungkinkan petani lebih akurat dan terukur dalam mengelola pertaniannya.
Berdasarkan uji coba tersebut, petani tomat Cipanas memperoleh lonjakan hasil panen dari biasanya 6.000 kg per lahan naik menjadi 7.000 kg per lahan petani. Selain produktivitas yang meningkat, alat ini meminimalisir pengeluaran dan mengurangi kesempatan gagal tanam.
Alasan utama Habibi Garden dibuat adalah karena petani Indonesia kerap melakukan pemupukan yang tidak efisien pengairan yang berlebihan/kurang, dan gagal panen. Semua terjadi karena kurangnya data.
Dengan mengumpulkan data-data berharga dan mengintegrasikannya dengan Habibi Garden, petani mampu memaksimalkan pengeluarannya tanpa membuang pupuk dan juga menghemat waktu.
Angkuts (e-Environment)
Pada dasarnya konsep Angkuts menginovasi konsep bank sampah yang ada dengan pemanfaatan teknologi berbasis aplikasi mobile. Dalam rangka mendukung Pontianak Bebas Sampah 2017, Angkuts telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak dalam pengelolaan sampah di Kota Pontianak.
Terinspirasi dari startup ojek online yang mengorganisasi para tukang ojek dan meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik, Angkuts juga mengorganisir pemulung/pengepul kecil untuk lebih mandiri. Startup ini berusaha menjadi perusahaan sampah yang mencoba mengelola segala aspek tentang solusi persampahan.
Konsep kerjanya yaitu masyarakat memanggil Pengangkut (Driver) melalui aplikasi. Kemudian Pengangkut akan datang ke tempat masyarakat untuk menimbang dan mengangkut sampah yang telah terpilah sesuai dengan enam jenis sampah, yaitu kertas (HVS), koran, kardus, botol plastik, gelas air mineral dan kaleng aluminium.
Hasil timbangan sampah akan dihitung sesuai harga, dan akan masuk ke saldo masyarakat. Angkuts juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik secara berkelanjutan.
Juru Parkir (e-Governance)
Juru Parkir merupakan aplikasi mobile pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi cloud server untuk membantu pengelolaan usaha parkir jenis on street. Juru Parkir mencoba untuk menghadirkan sebuah solusi teknologi dengan menggunakan sebuah aplikasi mobile yang diintegrasikan dengan teknologi cloud server.
Data transaksi yang dilakukan oleh petugas parkir dilapangan dapat dipantau secara real time oleh pemilik usaha parkir, sehingga mengurangi resiko kebocoran pendapatan transaksi parkirnya. Produk ini dikembangkan dengan sistem pembacaan plat nomor otomatis sehingga proses transaksi dapat berjalan mudah dan cepat (kurang lebih 2 detik per transaksi).
Setiap proses pembacaan plat nomor kendaraan oleh device, maka data akan secara otomatis dikirim ke cloud server. Alhasil, resiko kecurangan petugas parkir dapat berkurang secara signifikan. Konsumen juga akan memperoleh struk parkir sebagai pengganti karcis parkir yang biasa digunakan.
Tuntun (e-Tourism)
Tuntun Virtual Guide merupakan sebuah aplikasi mobile pada platform android yang memiliki fitur utama Audio Streaming terkait deskripsi sejarah dan budaya dari tempat wisata. Tuntun memiliki visi membangun pariwisata Indonesia lebih baik melalui sentuhan teknologi dengan tetap mempertahankan kekayaan budaya yang ada di dalamnya.
Tuntun Virtual Guide dibangun dengan basis geolocation dimana cara kerja aplikasi ini adalah ketika user sampai pada suatu tempat wisata tertentu, akan muncul notifikasi guide activation untuk mengaktifkan fitur audio streaming yang akan menuntun wisatawan pada tempat wisata tersebut.
Melalui fitur Audio Streaming, wisatawan dapat menikmati layanan pemandu wisata seperti deskripsi spot dan arahan terkait perjalanan wisata hanya dengan menggunakan handphone. Pengguna aplikasi ini adalah wisatawan dimana user dapat menggunakan aplikasi ini secara gratis.
Editor: Sigit Kurniawan