Bayer menyadari pentingnya menyajikan produk yang relevan untuk pasar Indonesia. Bayer tidak sekadar menawarkan suatu produk. Pihaknya juga menggali insight dari konsumen, termasuk saat Ramadan seperti saat ini.
“Selama 30 hari berpuasa, penting bagi konsumen untuk memiliki asupan gizi yang cukup untuk mendukung daya tahan tubuh. Kami menghadirkan Redoxon dengan 30 tablet dengan harga yang ekonomis. Kami ingin konsumen yang berpenghasilan rendah sekalipun tetap bisa membeli produk kami dan merasakan manfaatnya,” kata Jose Marie Lopez, Head of Consumer Health Division Bayer Indonesia di Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Jose menambahkan, Bayer pun harus menghadirkan komunikasi yang relevan baik offline maupun online. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memahami dengan siapa Anda berbicara. Jose mencontohkan, bila ingin menyasar perempuan berusia 22-25 tahun, Anda harus mengetahui bagaimana kebiasaan dia menonton TV dan kanal apa saja yang ia lihat.
Melihat pentingnya memahami konsumen, Bayer memiliki departemen khusus yang bertugas menggali insight konsumen. Dari insight konsumen tersebut, Bayer bisa menentukan komunikasi seperti apa yang sesuai untuk konsumennya yang beragam. Bagi Jose, Bayer tidak ingin melakukan komunikasi yang sama ke setiap konsumen karena dari segi produk vitamin yang mereka konsumsi sudah berbeda.
“Tren saat ini, produk-produk vitamin hadir lebih spesifik. Jadi, konsumen bisa memilih vitamin yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya vitamin untuk meningkatkan energi hingga menguatkan daya ingat. Dari sini, kami bisa menyesuaikan komunikasi dengan mereka,” imbuh Jose.
Komunikasi yang dilakukan pun melingkupi offline dan online. Untuk online, Jose mengatakan pihaknya sangat serius menggarap kanal ini. Di kanal digital, Bayer tak lupa menggelar kampanye untuk mengedukasi masyarakat.
“Kami menginformasikan bagaimana mengonsumsi vitamin, kapan mengonsumsinya, hingga membantu mengenali gejala kesehatan yang mereka alami. Kami ingin agar konsumen semakin paham produk kami,” pungkas Jose.