Pernahkah Anda merasa bingung dengan beberapa jargon atau istilah bisnis saat membaca email? Atau berhadapan dengan situasi membingungkan saat berdiskusi dengan rekan kerja maupun klien karena istilah yang baru Anda dengar?
Penggunaan jargon dalam dunia bisnis seringkali memusingkan terutama bagi pihak yang berasal dari industri berbeda. Walaupun demikian, jargon telah ada sejak dulu kala, terus bermunculan dan menjadi bagian dari komunikasi bisnis sehari-hari baik secara verbal maupun digital seperti email.
Grant Thornton LLP, US Member firm dari Grant Thornton International melakukan analisis terhadap 124 jargon perusahaan yang terdapat dalam situs perusahaan, liputan berita dan media sosial perusahaan Fortune 500 selama kuartal pertama tahun 2018.
“Jargon atau bahasa slank yang menjalar dan berkelanjutan, mengganggu industri dengan berbagai istilah yang kurang bermakna”, ujar Srikant Sastry, National Managing Principal of Advisory Services Grant Thornton LLP, Amerika Serikat
Srikant melanjutkan, siapa pun yang berkecimpung di dunia bisnis dapat menjadi pencetus penggunaan jargon yang berlebihan, bahkan kenyataannya penyedia jasa profesional dapat dikategorikan sebagai pelaku utama..
Jargon dengan penggunaan terbanyak sepanjang kuartal pertama 2018 adalah “Best in Class” dengan kemunculan tercatat sebanyak 71,729 kali dan disusul oleh berbagai jargon lainnya. Rata-rata kemunculan dari 124 jargon ini adalah 7.868 kali.
Berikut adalah jargon-jargon paling populer bagi perusahaan Fortune 500 berikut jumlah kemunculannya:
No. | Jargon |
Kemunculan |
1. | “Best in Class” | 71,729 |
2. | “Value Add” | 56,657 |
3. | “Game Changer” | 48,862 |
4. | “Action Plan” | 26,863 |
5. | “On the Same Page” | 26,333 |
Sementara itu, indeks ini juga berisikan jargon-jargon yang paling sedikit muncul dalam penggunaan komunikasi bisnis sehari-hari, istilah “Sharpen the Pencil” tercatat paling sedikit digunakan disusul dengan jargon lainnya seperti:
No. | Jargon |
Kemunculan |
1. | “Sharpen the Pencil” | 33 |
2. | “Run It up the Flagpole” | 41 |
3. | “Put a Pin in It” | 45 |
4. | “Give 110 Percent” | 61 |
5. | “Singing from the Same Hymn Sheet” | 68 |
Grant Thornton Corporate Jargon Index mencatat “Corporate Values” sebagai jargon yang mengalami kenaikan popularitas terbesar sebanyak 190% sepanjang kuartal pertama 2018, sedangkan istilah “Tiger Teams” berada di puncak daftar penurunan popularitas sebesar -85%.
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengungkapkan, sebagian jargon, terutama yang bersifat intuitif akan mudah dipahami. Sedangkan yang bermakna kiasan seringkali membingungkan.
“Semoga Corporate Jargon Index pertama dari Grant Thornton ini dapat dijadikan panduan positif para profesional saat berkomunikasi bisnis.” ungkap dia.
Jargon yang populer, sambung dia, umumnya memang dapat dipahami oleh kebanyakan pelaku bisnis. Namun sebaiknya kita menghindari penggunaan jargon berlebihan dalam komunikasi bisnis karena terkadang dapat mengganggu bahkan menghilangkan maksud sebenarnya dari pesan yang ingin disampaikan.
Editor: Sigit Kurniawan