Inilah Keunggulan Laptop Dell Seri Latitude Terbaru

marketeers article

Tuntutan dunia kerja di era sekarang semakin menuntut para pekerja memiliki mobilitas tinggi. Menjawab tren tersebut, Dell meluncurkan generasi ke-10 dari seri Latitude yang mengusung efisiensi dan kecepatan bekerja di jajaran PC Mobile untuk bisnis.

Dell Latitude dirancang sebagai laptop bisnis berkecepatan tinggi dengan ukuran lebih ramping, ringkas, dan mudah untuk dibawa. Rancangan ini dibuat untuk membantu tuntutan para pengguna laptop bisnis agar bisa lebih produktif dalam bekerja.

“Kebutuhan komputasi tenaga kerja modern telah berubah karena mereka tidak lagi terikat di meja dalam ruangan kantor. Pekerja saat ini terus bergerak sehingga dibutuhkan laptop yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang beragam,” ujar Primawan Badri, Commercial Client Solution Lead Dell Tecnologies Indonesia di Jakarta, Selasa (02/07/2019).

Dalam peluncurannya ini, Dell meluncurkan tiga jenis dari seri Latitude yang disasar untuk pasar beragam. Dari segmen pemula, ada Latitude seri 3000 yang memiliki kemampuan kelas enterprise. Tampilan Latitude seri 3000 dirancang ulang menjadi lebih kecil. Laptop ini dilepas di pasaran dengan kisaran harga Rp 7,9 juta.

Di level mainstream, Dell meluncurkan Latitude seri 5000 yang menawarkan laptop bisnis terkecil di dunia di kelasnya. Seri ini diperkuat dengan chasis serat karbon dan daya tahan baterai hingga 20 jam. Seri 5000 juga hadir dengan konfigurasi layar sentuh dan Intel Core generasi ke-8 yang memperkuat laptop dalam mengerjakan tugas berat. Latitude Seri 5000 dipasarkan dengan harga Rp 15,1 juta.

Seri terakhir adalah Latitude 7400 2 in 1 yang pertama kali diperkenalkan di ajang CES (Consumer Electronics Show) pada awal tahun 2019. Di seri ini, Dell menjadi PC pertama di dunia yang menggunakan sensor jarak dekat dari Intel Context Sending Technology yang mengizinkan log-in lebih cepat saat laptop dinyalakan. Dengan konsep 2 in 1, laptop ini juga bisa diubah menjadi tablet dengan performa cepat yang lebih efisien.

Editor: Sigit Kurniawan

Related