Kemajuan Indonesia tentunya tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan di Indonesia dari berbagai sektor. Dengan berbagai inovasi dan produk yang dihadirkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut, dapat pula berdampak bagi pertumbuhan Indonesia.
Salah satu perusahaan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan Indonesia adalah PT Mayora Indah Tbk. Perusahaan ini berhasil mencapai pasar global dengan kesuksesannya mengekspor produk-produk mereka ke negara-negara lain, dan dikenal di sana. Saat pandemi melanda, tingkat konsumsi masyarakat mulai menurun.
BACA JUGA: Pentingnya Bereksperimen dan Terus Belajar dalam Berinovasi
Namun demikian, PT Mayora Indah Tbk tidak hanya berdiam saja. Perusahaan ini meluncurkan berbagai inovasi.
“Kami tidak bisa menunggu pasar pulih kembali. Malahan, kami yang harus menggairahkan pasar dengan meluncurkan produk-produk baru untuk dapat meningkatkan kembali konsumsi di Indonesia,” kata Ricky Afrianto, Director & Global Marketing Director PT Mayora Indah Tbk pada sesi Agile for Indonesia dalam acaraThe Annual 17th MarkPlus Conference 2023: Recovery to Reform: Post-Normal Agenda yang diselenggarakan oleh M Corp, Kamis (08/12/2022).
BACA JUGA: Inovasi Jargas, PGN dan Anak Usaha Kembangkan Preston
Untuk menyambut masa mendatang, Ricky kemudian menyampaikan Mayora saat ini harus bisa memuaskan lima generasi, khususnya Gen Z. Jadi, perusahaan berusaha untuk tetap relevan dengan jeli melihat kesempatan, sehingga nantinya tidak akan dikenal menjadi merek tua saja yang hanya relevan dengan generasi-generasi senior.
“Kami sendiri berupaya untuk masuk ke pasar Gen Z. Caranya, harus bisa membaca tren Gen Z ini akan mengarah kemana. Sebagai contoh, kami memanfaatkan Drama Korea untuk memasarkan salah satu produk kami. Hal ini pun juga membuat merek kami dikenal di pasar global,” tutur Ricky.
Senada dengan Mayora, PLN sebagai BUMN kelistrikan turut berkomitmen untuk menumbuhkan ekosistem Electronic Vehicle (EV) di Indonesia. Hal ini pun dilakukan untuk mempercepat transisi di Indonesia dalam mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Sebagai bentuk keseriusan BUMN tersebut, Iman Faskayana, VP Market Intelligence Divisi Customer Experience and Excellent Services PLN mengungkap perusahaan menghadirkan berbagai inovasi, salah satunya produk layanan digital untuk menunjang pelayanan EV kepada masyarakat. Ia mengungkap produk-produk tersebut hadir seiring dengan tingginya permintaan masyarakat.
“Saat ini, aplikasi PLN Mobile terus dikembangkan. Aplikasi ini telah menjelma menjadi solusi atas segala kebutuhan pelanggan dengan berbagai fitur yang hadir, termasuk Electric Vehicle Digital System (EVDS). EVDS INI memudahkan pelayanan kendaraan listrik dan meningkatkan customer experience, baik bagi calon maupun pengguna kendaraan listrik,” ujar Iman.
Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan akses telekomunikasi di Indonesia, terutama di daerah 3T, BAKTI Kominfo berupaya untuk membangun dan mempertemukan antara supply dan demand. Mulai 2020, perusahaan ini mencoba menggabungkan permintaan dari desa dan di kolaborasikan dengan supplier, yaitu internet services provider (ISD) untuk membangun fasilitas telekomunikasi.
Ruang lingkupnya mulai dari implementasi pembangunan desa, sampai dengan biaya pemeliharaan dan pemasaran. Dari sisi demand nya, masyarakat tidak hanya sebagai pengguna saja, namun juga sebagai bagian dari pelaku usaha sehingga, uang yang masuk bisa dipakai untuk membangun desa.
“Inisiatif ini yang coba kami lakukan. Bukan hanya membangun infrastruktur saja, namun kami juga berupaya untuk memberdayakan ekosistem yang ada di desa. Hasilnya, sekitar 312 desa saat ini telah bekerja sama dengan 30 ISP level menengah,” ucap Dhia Anugrah Febriansa, Direktur Layanan TI Badan Usaha BAKTI Kominfo.
Dari kerja sama tersebut, 127 tower turut terbangun untuk menyambungkan dari kota ke desa, atau dari desa satu ke desa lainnya yang belum memiliki akses telekomunikasi dan internet. Kemudian, fiber optic pun juga dibangun atas kerja sama ISP dengan masyarakat desa yang dilatih oleh ISP.
“Ke depannya, kami hara pada potensi kerja sama atau ide kreatif dari perusahaan-perusahaan lain dalam memberikan solusi digitalisasi desa. Entah itu, aplikasi, software, dan produk digital lainnya,” tutur Dhia.
Editor: Ranto Rajagukguk