Inisiatif Starbucks Ciptakan Peluang yang Setara dan Pengalaman Inklusif
Starbucks kembali memberikan nilai tambah dari bisnis yang dilakukannya. Kali ini, mereka membuka gerai dengan bahasa isyarat atau signing store perdana di Indonesia, yaitu Starbucks Community Store Tata Puri.
Langkah tersebut merupakan dedikasi perusahaan untuk komunitas tuli. Gerai ini dirancang dengan fokus pada inklusivitas dan aksesibilitas.
BACA JUGA: Krom Bank Indonesia Sukses Penuhi Modal Inti Minimum
Starbucks ingin menciptakan peluang yang setara bagi karyawan maupun pelanggan. Dengan demikian perusahaan dapat memberikan pengalaman inklusif, khususnya bagi pengunjung yang datang.
Saat datang ke gerai ini, pelanggan akan dilayani oleh barista tuli dan dengan gangguan pendengaran lokal. Mereka mengenakan apron berwarna hijau dengan logo Starbucks yang dibordir dalam bahasa isyarat dan semua karyawan yang berbahasa isyarat memakai pin bertuliskan, I Sign.
BACA JUGA: Upaya Bank DBS Persiapkan Mahasiswa untuk Hadapi Masa Depan
“Gerai spesial ini menunjukkan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan beragam serta memperluas akses ke semua komunitas,” ujar Anthony McEvoy, CEO PT Sari Coffee Indonesia dalam pernyataan resminya.
Ia menambahkan bahwa peresmian signing store ini merupakan salah satu pencapaian besar bagi Starbucks Indonesia yang merayakan hari jadi ke-20 pada tahun ini.
Senada dengan McEvoy, Anastasia Dwiyani, Senior General Manager Human Capital PT Sari Coffee Indonesia menjelaskan perusahaan sangat antusias untuk membantu memupuk bakat dan memajukan peluang karier bagi komunitas tuli. Ia mengungkapkan setidaknya ada lebih dari 150 orang yang sudah mendaftar untuk menjadi barista dari seluruh penjuru negeri.
Gerai yang berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat ini juga memiliki nuansa unik karena dipenuhi desain menarik. Yang paling mencolok adalah lukisan mural yang dibubuhkan pada tembok sepanjang 11 meter.
Lukisan ini merupakan karya seniman tuli, Indira Natalia. Ia ingin menampilkan banyak persona dan komunitas berbeda yang dipersatukan oleh bahasa isyarat dan Starbucks.
Bagi pelanggan yang baru tahu atau tidak terbiasa dengan bahasa isyarat, Starbucks menyiapkan sistem khusus untuk memesan minuman atau makanan. Mereka telah menyediakan tablet, sehingga pesanan dapat ditulis di sana.
Editor: Ranto Rajagukguk