InJourney Bukukan Laba Bersih Rp 1,1 Triliun pada 2023

marketeers article
FOTO: Dok InJourney

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney membukukan laba bersih sebesar Rp 1,101 triliun sepanjang tahun 2023. Perseroan meraih peningkatan laba hingga 211% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp 993 miliar.

Dony Oskaria, Direktur Utama InJourney menjelaskan untuk pendapatan sebelum bunga, pajak, dan depresiasi atau EBITDA mencapai Rp 8,828 triliun, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 5,101 triliun atau berarti tumbuh hingga 73%. Kinerja positif ini berkat pulihnya industri pariwisata dan aviasi di Indonesia.

BACA JUGA: Kuartal I 2024, InJourney Airports Layani 35,3 Juta Penumpang

“Di tengah perekonomian yang menghadapi berbagai tantangan, InJourney mampu membalikkan keadaan,” kata Dony melalui keterangan resmi, Kamis (27/6/2024).

Menurutnya, capaian itu merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi seluruh karyawan dan manajemen InJourney Group serta dukungan penuh para stakeholder, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

BACA JUGA: InJourney Airports Bidik Potensi Valuasi US$ 8 Miliar pada 2045

“Kinerja positif InJourney ini sejalan dengan semakin pulihnya industri pariwisata di Indonesia,” ujarnya.

Tingkat kesehatan InJourney pada tahun 2023 ada di kategori AAA atau Sangat Sehat, berdasarkan penilaian dari Pefindo. Rasio keuangan InJourney juga mengalami perbaikan.

Belanja Operasional terhadap Biaya Operasional (BOPO) turun hingga 16% yang menunjukkan semakin efisiennya perusahaan.

“Rasio keuangan InJourney makin sehat, dan ke depan kami akan terus berupaya untuk membuat InJourney sebagai BUMN yang sehat, efisien, dan profitable, disertai dengan akuntabilitas,” kata Dony.

Tidak hanya itu, bandara-bandara di bawah kelolaan InJourney Airports mencatat kenaikan trafik penumpang hingga 14% menjadi 150 juta dibandingkan tahun 2022 sebanyak 114 juta. Sementara itu, pergerakan pesawat tumbuh 14% pada 2023 menjadi 1.212 ribu, dibandingkan tahun 2022 sebanyak 1.055 ribu pergerakan pesawat.

Adapun jumlah wisatawan pada destinasi wisata yang dikelola oleh InJourney tumbuh hingga 20% menjadi 4,05 juta wisatawan pada tahun 2023, dibandingkan tahun 2022 sebanyak 3,38 juta wisatawan. Sejumlah catatan penting berhasil dibukukan oleh InJourney pada tahun 2023. 

Salah satunya adalah revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang mana Wajah Baru TMII telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 September 2023. Selain itu, InJourney juga telah melakukan revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta melakukan pengembangan KEK Sanur di Bali menjadi World Class Medical and Wellness Tourism Destination.

Tidak hanya Sanur, InJourney juga melakukan pengembangan The Golo Mori yang terletak di Desa Golo Mori, Manggarai Barat, NTT sebagai “Sustainable MarineBased MICE Tourism Destination”. Menjelang berakhirnya tahun 2023 lalu, InJourney meluncurkan dua subholding di bidang industri aviasi sebagai langkah transformasi di industri aviasi dan kebandarudaraan, yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services.

InJourney Group selanjutnya akan fokus pada proses integrasi bandara untuk menciptakan standar pelayanan yang berkualitas sesuai dengan amanah dari pemerintah. Pembentukan InJourney Airports akan membuat pengelolaan bandara akan menjadi lebih sehat dan profitable.

InJourney Airports akan menangani total 172 juta penumpang per tahun dan akan berada di urutan ke-5 perusahaan operator bandara terbesar di dunia, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India). Pembentukan InJourney Airports akan berdampak positif terhadap proporsi PDB yang bersumber dari sektor pariwisata dari 5% menjadi 10%. 

Strategi yang dilakukan InJourney Airports adalah dengan meningkatkan pelayanan, melakukan transformasi strategi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation. Berbekal capaian positif pada tahun 2023, InJourney melangkah dengan lebih mantap untuk tahun 2024. InJourney akan terus melakukan pengembangan di sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus dan juga menciptakan berbagai event yang menarik untuk mendorong kunjungan wisatawan.

“Aktivitas pariwisata berkelanjutan juga akan terus didorong untuk memberikan dampak yang luas pada masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan,” kata Dony.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS