Ajang balap MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 atau MotoGP Mandalika akan segera digelar. Agenda besar tahunan ini pun diharapkan bisa terus memberikan dampak yang luas bagi perekonomian Indonesia.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan tahun lalu, MotoGP Mandalika telah terbukti berhasil memberikan economic impact yang cukup besar.
“Tahun ini, kami harap dampak ekonominya bisa semakin besar dan makin luas,” kata Maya Watono dalam konferensi pers MotoGP Mandalika 2023 di Jakarta, Rabu (3/10/2023).
Pada tahun lalu, balapan sepeda motor paling bergengsi itu telah memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 4,5 triliun. Padahal, saat itu perekonomian global dan nasional sedang dalam masa pemulihan setelah pandemi.
BACA JUGA: Strategi Pertamina Dorong Brand Awareness lewat MotoGP Mandalika 2023
Berkaca pada kondisi saat ini, diyakini angka tersebut bisa naik signifikan sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini yang terus mengalami pemulihan. Pada tahun ini, InJourney yang hadir dalam perusahaan bernama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) itu pun ingin agar sudut pandang dampak ekonominya bukan hanya dari aspek kuantitas tapi juga dari segi kualitas.
“Kualitas itu diukur dari besarnya spending atau tingkat pengeluaran penonton saat berada di Mandalika. Oleh karena itu, seluruh stakeholder termasuk InJourney terus melakukan upaya agar ajang ini memiliki dampak yang besar dalam hal conversion to travel dan conversion to spending,” ucapnya.
BACA JUGA: Potensi Ekonomi KTT ASEAN 2023 Setara MotoGP Mandalika 2022?
Karenanya, BUMN yang membawahi sejumlah perusahaan seperti Angkasa Pura, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Sarinah dan HIN ini ikut berkolaborasi untuk mewujudkan perluasan dampak ekonomi tersebut.
Sejumlah kolaborasi itu pun melahirkan beragam program khusus, seperti penambahan jumlah penerbangan, pemberian slot untuk penerbangan dari maskapai luar negeri dan penyediaan bundling paket perjalanan.
Bahkan, kolaborasi ini juga melibatkan pemerintah daerah agar ikut memberikan regulasi terkait batasan hotel rate.
“Beragam strategi itu dilakukan agar para penonton MotoGP tertarik untuk stay lebih lama di Lombok untuk menikmati beragam destinasi yang ada” kata dia.
BACA JUGA: Naik 134,4%, Laba Bersih InJourney Tembus Rp 706 Miliar pada Kuartal II
Direktur Utama ITDC Ari Respati mengatakan saat ini tiket MotoGP Mandalika yang telah terjual adalah sebanyak 45 ribu tiket atau sekitar 85% dari persediaan tiket yang dipasarkan.
“Mayoritas tiket dibeli oleh pecinta MotoGP di sekitar Lombok dan Jawa. Kami yakin ajang ini akan kembali jadi ajang yang sangat diminati termasuk oleh para pecinta MotoGP dari luar negeri,” kata Ari Respati.
Dalam MotoGP Mandalika sendiri, jumlah penggemar MotoGP dari luar negeri adalah sekitar 10% dari total penonton. Penonton luar negeri yang terbanyak adalah penonton dari Eropa, Jepang dan Australia.
Diharapkan, jumlah itu bisa terus ditingkatkan sehingga MotoGP Mandalika ini bisa terus memberikan dampak positif yang besar bagi Tanah Air.
Editor: Ranto Rajagukguk