Meta Platforms merilis Llama 3, model bahasa terbarunya yang berfokus pada kreativitas dan inovasi dalam AI generatif. Model ini menciptakan gambar secara real-time saat pengguna melakukan interaksi.
“Tujuannya pada akhirnya adalah membantu meringankan beban Anda, membantu membuat hidup Anda lebih mudah, baik itu berinteraksi dengan bisnis, menulis sesuatu, atau merencanakan perjalanan,” kata Chris Cox, Chief Product Officer Meta seperti dikutip dari Minute Hack, Selasa (23/4/2024).
Pengenalan Llama 3 tidak hanya tentang keunggulan teknologi, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang mendalam dan menyeluruh bagi pengguna. Asisten virtual Meta AI yang diperbarui dan diintegrasikan dengan model-model baru ini, menciptakan pengalaman yang lebih memikat dan berdaya saing.
Cox menambahkan model ini tidak hanya akan menghasilkan teks, tetapi juga gambar, memperluas kemungkinan interaksi kreatif.
“Namun, tantangan terbesar Meta Platforms adalah menanggapi persaingan sengit dengan OpenAI,” ujar Cox.
BACA JUGA: Bethsaida Hospital Lakukan Revitalisasi lewat Investasi Rp 120 Miliar
Meskipun berupaya menyediakan opsi gratis dalam AI generati lewat Llama 3, Meta harus berjuang keras untuk menantang posisi terdepan OpenAI. Cox menekankan Meta sedang berupaya keras untuk memperkenalkan produk-produk AI generatif kepada miliaran penggunanya, menciptakan inovasi yang dapat membantu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
“Meta juga berusaha untuk memperluas jangkauan globalnya dengan asisten Meta AI, dengan memasuki pasar di luar AS seperti Australia, Kanada, Singapura, Nigeria, dan Pakistan,” ucap Cox.
Meskipun tantangan regulasi dan privasi di Eropa masih menjadi kendala, Meta tetap berkomitmen untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Cox masih mencari cara yang tepat untuk melakukan hal ini di Eropa.
Meskipun Meta telah membuat kemajuan signifikan dengan Llama 3, tantangan dalam mengurangi kesenjangan kinerja antara model gratis dan berpemilik masih menjadi fokus utama.
BACA JUGA: Harga Emas Naik Terus, Target Pembiayaan Emas BSI Tumbuh 30%
Cox menjelaskan Meta telah menggunakan data berkualitas tinggi untuk membantu model mengenali dan mencoba mengatasi masalah-masalah yang ditemui pada versi sebelumnya.
“Meskipun demikian, ada kekhawatiran bahwa kesenjangan ini dapat semakin memperdalam divisi dalam pengembangan teknologi AI generatif,” tutur Cox.
Dengan rilisnya Llama 3 dan langkah-langkah inovatif lainnya, Meta Platforms terus mengejar visinya untuk menjadi pemimpin dalam AI generatif. Dalam persaingan yang semakin ketat dengan OpenAI, Meta berusaha untuk tidak hanya memperkenalkan produk-produk yang inovatif, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang imersif bagi penggunanya di seluruh dunia.
Editor: Ranto Rajagukguk