Inovasi di Masa Pandemi, Universitas Bakrie Lakukan Kolaborasi
Sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi global pada Maret 2020 lalu oleh World Health Organization (WHO), pemerintah Indonesia mulai menerapkan kebijakan untuk membatasi seluruh kegiatan masyarakat, termasuk sekolah. Kebijakan ini juga yang menjadikan pembelajaran sekolah menjadi daring.
Akibat kebijakan ini, sebanyak 97,6% sekolah belajar dari rumah, dan hanya 2,4% saja yang tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar secara luring. Hal tersebut menimbulkan banyak tantangan yang dihadapi oleh berbagai instansi pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran secara online.
Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D., IPU, Rektor Universitas Bakrie memaparkan inovasi Universitas Bakrie (U-Bakrie) di tengah menhadapi tantangan pandemi. Para dosen U-Bakrie melalui Pusat Studi Geopark memberikan pelatihan peningkatan literasi media digital kepada masyarakat setempat. Selain itu, U-Bakrie juga berkolaborasi dengan berbagai perusahaan seperti Eenergi Mega Persada, PT Wiratman dan PT DD Tekno untuk melakukan pengembangan empat desa wisata dan pembinaan masyarakat di wilayah Bentu, Riau.
“Atas dukungan dana sebesar 2,9 miliar dari DIKTI dalam program KEDAIREKA, kami bersama para perusahaan lain dapat mendirikan Blast Loading Center dan Pengolahan Sampah. Ini semua digunakan dengan teknologi terbaru, melalui kerja sama dengan industri,” papar Sofia, dalam acara Marketeers Goes To Campus yang diadakan oleh MarketeersTV, Sabtu (14/08/2021).
Selanjutnya, Pusat Studi Geopark U-Bakrie juga melakukan pengembangan konsep wisata berkelanjutan di area Geopark Batur. Sebabnya, menurut Sofia, Geopark akan menjadi destinasi wisata yang sangat potensial baik pada masa pandemi maupun setelah pandemi.
Selain itu, U-Bakrie juga mendukung implementasi Gerakan Revolusi Mental kepada masyarakat, sektor Unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan mahasiswa. Ini semua merupakan dukungan dari FRI Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Sofia menambahkan bahwa Universitas Bakrie juga berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDG). U-Bakrie telah berkontribusi dalam pencapaian agen SDG kriteria 4 dan 13. “Kami telah berkontribusi dalam pencapaian agen SDG dalam kerangka the higher education. Berdasarkan ranking The Rank 2021, Universitas Bakrie meraih posisi ke 4 dalam kriteris SDG quality education dan climate change,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa U-Bakrie turut mengembangkan kewirausahaan mahasiwa-mahasiswanya. Saat ini, sudah ada empat startup yang terbentuk, dan empat lainnya yang masih dalam pembinaan.
“Kami punya unit khusus disini untuk membina para mahasiswa untuk mengembangkan kewirausahaan. Salah satu yang sudah terbentuk ada Yooreka!, Jetschool, Bepahkupi, dan Dookatif. Penting bagi universitas kami untuk mengembangkan kewirasusahaan para mahasiswa agar mereka siap menghadapi pandemi dan dapat bersaing secara nyata di dunia global,” tutup Sofia.
Editor: Eko Adiwaluyo