Produk jasa keuangan yang disediakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meraih penghargaan terbaik dalam hal pengembangan inovasi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Produk jasa keuangan yang kali ini mendapatkan penghargaan adalah Modul Penerimaan Negara Valuta Asing (MPN Valas).
MPN Valas yang dilayani BNI ini mendapatkan penghargaan The Best Product Innovation of Financial Service Sector. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan secara langsung kepada Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di tengah acara Gelar Inovasi BUMN Untuk Indonesia, BUMN Innovation Expo & Award 2013 di Jakarta, Kamis (27/6/2013).
BNI menjadi satu-satunya bank yang terhubung langsung dengan sistem pelayanan penerimaan negara terpadu yang dikembangkan Kementerian Keuangan, yaitu Modul Penerimaan Negara (MPN) valuta asing atau valas. Pelayanan setoran penerimaan negara valas tersebut secara resmi diluncurkan oleh BNI di lima kota dunia, yang terdapat kantor-kantor cabang luar negeri milik BNI. Peluncuran pelayanan MPN valas di Cabang Luar Negeri untuk Singapura dan Hong Kong dilakukan pada 5-8 Februari 2013, sedangkan di Tokyo, London, dan New York dilaksanakan pada 11-15 Februari 2013.
Menurut Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi, MPN Valas merupakan produk unggulan yang hanya dilayani oleh BNI. Ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada BNI untuk melayani transaksi setoran penerimaan negara valas dan buah dari penilaian positif Kementerian Keuangan RI terhadap kinerja BNI. BNI merupakan bank yang berbasis di Indonesia yang memiliki banyak kantor cabang aktif dan berkembang di luar negeri.
Saat ini, BNI memiliki 5 cabang luar negeri, yakni di Singapura, Hong Kong, London, Tokyo dan New York, serta telah menambah kantor pemasaran di Osaka. Banyaknya cabang luar negeri ini memudahkan BNI untuk mengelola penerimaan negara, baik setoran dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berbentuk valas.
“Untuk memastikan penerimaan negara pajak dan bukan pajak valas dapat optimal, BNI melalui cabang luar negeri telah mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan MPN Kementerian Keuangan. Terintegrasinya sistem ini akan memudahkan pemerintah dalam mekanisme pemantauan dan administrasi penerimaan negara,” ujar Tribuana.
Saat ini, potensi penerimaan perpajakan dalam rupiah maupun valas adalah sekitar Rp 1.500 triliun per tahun. Penerimaan perpajakan valas-nya sendiri berkisar Rp 200 triliun per tahun. BNI berupaya melayani transaksi penerimaan negara berdenominasi valas sekitar Rp 62 triliun atau sekitar 31% dari total penerimaan negara dalam valuta asing.