Inovasi dan invensi sering dianggap sebagai sesuatu yang sama dan keduanya bermula dari kreativitas. Kreativitas disebut sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dibanding yang pernah ada.
Menurut Creativity at Work, kreativitas adalah sebuah tindakan untuk menghasilkan ide menjadi sesuatu yang baru dan imaginatif ke dalam realita.
Kreativitas bisa disebut sebagai kemampuan untuk menghasilkan ide dan pemikiran yang original dan unik. Jadi berbeda dari yang pernah ada.
Kreativitas tidak dapat disebut sebagai sebuah invensi jika di dalamnya tidak terdapat nilai guna dan nilai tambah yang membuatnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Sebagai contoh, jika di kantor Anda terdapat teman yang datang menggunakan kostum cosplay anime Jepang. Dengan cara berpakaiannya pada hari itu, teman Anda menjadi pusat perhatian, baik dengan kalimat positif seperti memuji kreativitas atau bahkan negatif dengan mengkritik.
Teman Anda hanya sampai pada titik kreativitas, belum invensi. Invensi terjadi jika kostum cosplay yang dipakainya dapat memberikan lingkungan kerja yang membangun, penuh semangat, dan kebahagiaan. Teman Anda menjadi lebih percaya diri dan mampu naik jabatan. Maka apa yang dilakukan teman Anda ini bisa disebut sebagai invensi.
BACA JUGA: Tak Tergerus Zaman, Ancol Lakukan Inovasi Teknologi bersama GOERS
Menurut Blue Ocean Strategy, invensi adalah tindakan yang membawa ide dan objek sebagai sebuah kebaruan dan keunikan untuk menghasilkan sesuatu atau proses yang sebelumnya tidak pernah ada.
Ketika manfaat dari pakaian cosplay tersebut dapat mendorong orang untuk melakukan hal yang sama, diadopsi, bahkan dibeli, hingga dikomersialisasi, maka invensi ini sudah layak untuk disebut inovasi.
Dilansir dari Wired, invensi adalah penciptaan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi memperkenalkan konsep penggunaan dari sebuah ide atau metode.
Menurut Indrawan Nugroho, seorang Corporate Innovation Consultant, menyebut bahwa inovasi adalah penciptaan sesuatu yang baru atau berbeda kemudian bernilai, sehingga dipakai atau dibeli orang lain dan mereka memperoleh nilai dari kebaruan tersebut.
Contoh invensi dan inovasi
Mungkin Anda sudah sangat familier dengan restoran fast food yang paling populer di masyarakat, McDonald’s.
Masyarakat dunia mungkin lebih mengenal Ray Kroc sebagai pendiri McDonald’s. Kesuksesan McDonald’s sebagai restoran cepat saji yang menyajikan aneka burger, ayam, kentang goreng, hingga es krim ini telah menjadi fast food paling legendaris sepanjang masa.
Namun, siapa sangka jika sejarah mencatat bahwa pendiri besar McDonald’s itu sendiri bukanlah Ray Kroc, melainkan Richard dan Maurice.
Mereka membangun McDonald’s bersama dari nol, jatuh bangun dirasakan, hingga pada akhirnya menjadi sebuah tren bernilai tambah yang disukai banyak orang.
BACA JUGA: Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pola Pikir Untuk Mencapai Kesuksesan
Richard dan Maurice adalah potret dari sosok inventor dengan invensinya yang belum dapat membuat orang tertarik untuk mengkomersialisasikannya atau bahkan membuat semua orang mengadopsi ide tersebut.
Ray Kroc datang melihat peluang besar dari bisnis ini. Ia mengubahnya menjadi restoran global yang mendunia. Ray Kroc menganggap bahwa dua bersaudara tersebut tidak lihai dalam melihat peluang bisnis dan gagal mengembangkan potensi yang ada.
Dengan keberaniannya sebagai seorang inovator, Ray Kroc berhasil mengekspansi properti McDonald’s hingga ke berbagai wilayah di Amerika.
Dengan teknik negosiasi dan power yang dimiliki, Ray Kroc mampu menekan Richard dan Maurice untuk menjual McDonald’s ke tangannya.
Dari cerita McDonald’s ini, Ray Kroc jelas adalah seorang inovator yang mampu menjadikan restoran cepat saji ini layak dibeli, diadopsi, dan menjadi inovasi yang menggurita di industri F&B dunia.
Sejarah perjalanan McDonald’s ini dapat Anda tonton juga dalam sebuah film yang berjudul The Founder (2016).
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai inovasi, invensi, dan kreativitas. Kreativitas yang baik namun tidak memberikan nilai tentu bukanlah sebuah invensi.
Invensi tanpa kelayakan untuk bisa dijual dan digunakan secara massal untuk kebermanfaatan juga akan jadi sia-sia saja. Invensi harus dapat dirancang untuk dapat dikomersialisasi dan bernilai secara ekonomi, sehingga dapat disebut sebagai inovasi.
Inventor atau penemu seringkali mudah dilupakan bahkan tak dikenali, namun inovator menjadi sosok sukses yang mampu mengkomersialisasikan sebuah gagasan menjadi bernilai ekonomi tinggi.
Dari penjelasan di atas, maka gagasan yang Anda miliki saat ini termasuk ke dalam kreativitas, invensi, atau inovasi?
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
BACA JUGA: Entrepreneurial Mindset: Pola Pikir dari Para Pengusaha Sukses