Instagram melakukan uji coba fitur pengamanan baru yang mampu memverifikasi usia pengguna lewat video selfie berbasis artificial intelligence (AI). Dalam pengembangannya, Instagram menggandeng Yoti, perusahaan pengembang kecerdasan buatan dalam pembuatan dan uji coba fitur baru ini.
Induk perusahaan Instagram Meta mendapatkan sejumlah kritikan dan tuntutan dari berbagai pihak berkaitan dengan keamanan platform mereka terhadap pengguna usia muda. Kehadiran fitur verifikasi usia berbasis AI di Instagram menjadi salah satu tindakan yang diambil Meta untuk meningkatkan pengamanan platform mereka.
Mengutip artikel The Verge, Meta memang telah menetapkan aturan batas usia minimal pengguna, yakni 13 tahun untuk dapat mengakses platform media sosial Instagram. Namun, kebijakan tersebut seakan hanya menjadi formalitas saja. Instagram tidak berupaya menegakkan aturan tersebut bahkan tidak melakukan verifikasi usia pengguna yang baru mendaftarkan akun.
Namun kini, Instagram berupaya menegaskan kebijakan tersebut dengan memberlakukan verifikasi usia pengguna dengan tiga metode yang diberikan. Metode yang pertama adalah verifikasi usia menggunakan kartu identitas.
Metode kedua yang dihadirkan adalah dengan bertanya ke pengguna lain yang mengenali akun pendaftar untuk mengonfirmasi usia pendaftar. Dan, untuk metode terakhir adalah identifikasi usia menggunakan video selfie berbasis AI yang saat ini tengah diuji cobakan di Amerika Serikat.
Metode identifikasi usia dengan artificial intelligence ini melibatkan pengiriman video selfie pengguna ke maching learning Yoti untuk dianalisis. Teknologi milik Yoti akan memprediksi usia pengguna sesuai dengan karakteristik wajah dari video yang dikirimkan. Teknologi yang digunakan telah disetujui digunakan oleh pemerintah Inggris dan regulator digital di Jerman.
Erica Finkle, Director of Data Governance and Public Policy Meta menjelaskan bahwa pengguna yang terdeteksi sebagai remaja dengan estimasi usia 13-17 tahun akan secara otomatis diberikan akun privat atau terkunci.
“Akun private atau akun yang terkunci ini diberikan untuk mengurangi kemungkinan interaksi yang tidak diinginkan dengan orang dewasa lain atau orang yang tidak mereka kenal. Hal ini juga membatasi pilihan marketer untuk menjangkau mereka lewat iklan,” kata Finkle mengutip dari artikel Reuteurs.
Instagram terus melakukan pengembangan fitur untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengguna, khususnya pengguna usia anak dan remaja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak dan kemungkinan negatif yang dapat terjadi dan membahayakan pengguna.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz