Instagram bekerja sama dengan Kreavi mengadakan program pelatihan untuk wirausaha muda kreatif Indonesia dengan nama “Akademi Instagram”. Sebanyak 1.300 wirausaha muda yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta mengikuti seleksi. Pekan lalu, Instagram mengumumkan lima wirausahawan yang terpilih sebagai lulusan (Insta-preneur) terbaik.
Dalam proses seleksi, Kreavi menggandeng para pakar industri dan akademisi untuk memilih sepuluh bisnis kreatif untuk mengikuti program inkubasi bernama Katalys Kreavi. Inkubasi itu sendiri diinisiasi oleh Kreavi untuk membantu para pelaku usaha muda kreatif yang kemudian menjalani program lanjutan Akademi Instagram.
Sebanyak sepuluh bisnis kreatif yang terpilih diberi kesempatan untuk belajar dan berkonsultasi dengan para pakar industri. Tentunya, dipilih sesuai dengan tantangan mereka. Mulai dari produksi, pembangunan merek, hingga legalitas hak cipta. Pada hari terakhir Akademi Instagram, para pengusaha tersebut diminta untuk melakukan presentasi mengenai pengembangan bisnis mereka.
Dari keseluruhan presentasi bisnis kreatif, dewan juri memilih lima lulusan terbaik Insta-preneur. Masing-masing Awan Ethnic Craft (Jakarta), Baby Loop (Bandung), Hi-jab Sporty (Bandung), Hip.me (Yogyakarta), dan Pijak Bumi (Bandung).
“Kami senang melihat antusiasme dan ide brilian dari kesepuluh wirausahawan muda yang mengikuti program kami. Kami harap mereka bisa memanfaatkan ilmu yang mereka dapatkan untuk terus meraih kesuksesan, membawa kreativitas, dan karya Indonesia ke mata dunia. Dengan ini, kami mampu menginspirasi lebih banyak lagi anak-anak muda,” ujar Aldo Rambie, Client Partner Facebook Companies.
Selain mendapatkan ilmu bisnis dan bisnis kreatifnya bisa dikenal secara global. Kelima Insta-preneur akan mendapat akses personal untuk berkonsultasi secara langsung dengan tim Facebook dan Instagramn seputar pengembangan bisnis mereka. Dan, mereka juga akan mendapatkan Facebook Ads Credit yang bisa digunakan untuk menjangkau lebih banyak konsumen potensial di Facebook dan juga Instagram.
Editor: Sigit Kurniawan