Integrasi Antarlembaga Penting untuk Pertumbuhan Medical Tourism
Singapura menjadi negara yang menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan kualitas tinggi. Tetapi, tidak hanya untuk pasien di Tanah Air, Singapura juga dikenal sebagai salah satu negara dengan perawatan kesehatan yang diakui oleh World Health Organization (WHO). Singapura bahkan masuk ke dalam negara teratas dengan sistem layanan kesehatan paling efisien pada tahun 2014. Bersaing dengan lebih dari 50 negara lainnya.
Deretan rumah sakit dengan fasilitas dan teknologi terbaik ada di Singapura. Selain itu, mereka didukung dengan para dokter dan perawat profesional, berpengalaman, serta terampil. Setiap tahunnya, 250.000 pasien luar negeri tercatat berkunjung ke Singapura untuk mendapatkan layanan kesehatan. Tidak hanya Indonesia, namun pasien-pasien dari negara lain seperti Malaysia, Australia, Myanmar, India, hingga Afrika memilih Singapura.
Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Panca Sarungu mengatakan bahwa dilihat dari fasilitas, Indonesia dapat bersaing. Karena, jika dilihat dari talenta yang dibutuhkan, Indonesia memilikinya. Hal tersebut tampak dari para dokter yang bekerja di sejumlah rumah sakit di Malaysia. Mereka banyak yang lulus dari universitas di Indonesia.
“Kekurangan kita adalah tidak bisa berkolaborasi antara pemangku kepentingan di dunia medical tourism ini. Belum jelas siapa yang harus mempromosikan tentang pariwisata medis ini, apakah Kementerian Pariwisata, Kementerian Kesehatan atau lembaga lain?” ungkap Panca.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan di industri kesehatan yang tidak dimiliki negara lain yaitu pengobatan tradisional. Karena itu, pengobatan herbal dapat menjadi jawaban untuk memperkenalkan medical tourism Indonesia secara perlahan. Terlebih lagi, obat-obat herbal yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia sudah divalidasi oleh Kementerian Kesehatan.
Melihat Singapura sebagai contoh, peran pemerintah sangatlah penting dalam perkembangan medical tourism mereka. Dukungan tersebut kini menjadikan Singapura sebagai pusat medis pilihan di Asia. Salah satu rumah sakit yang menjadi tujuan bagi pasien Indonesia adalah Rumah Sakit Mount Elizabeth. CEO Mount Elizabeth Hospital dr. Noel Yeo mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang penting bagi mereka.
“Jumlah pasien asal Indonesia, kami perkirakan akan terus meningkat. Melihat kedekatan Indonesia dengan Singapura secara geografis. Pasien tidak perlu bepergian dengan waktu lama. Penerbangan ke Singapura pun cukup banyak,” pungkas Yeo.
Editor: Sigit Kurniawan