Pada tahun 2008, manusia telah mencetak sejarah baru karena jumlah orang yang hidup di perkotaan melampaui jumlah orang yang berdiam di daerah rural. Pada thun 2025, diprediksikan dua pertiga dari populasi dunia akan hidup di pusat urban yang besar. Meningginya kepadatan penduduk perkotaan tidak saja meningkatkan volume kendaraan, tapi juga volume kemacetan.
Selain berdampak pada kualitas hidup para pengguna jalan, kurangnya efisiensi pada transportasi urban juga menyebabkan bisnis merugi milyaran dolar akibat biaya ekonomi tinggi dan memicu konsekuensi negatif pada lingkungan. Tidak semua solusi yang ditawarkan dapat menanggulangi kemacetan kota.
Membangun lebih banyak jalan, contohnya, tidak selalu efektif karena sempitnya ruang fisik, terbatasnya anggaran, dan urusan lingkungan.
Dari sini, teknologi hadir dan memainkan peran kunci dalam memecahkan tantangan transportasi urban. Sebagai pemain teknologi, Intel percaya bahwa penggunaan inovasi dari teknologi terkini bisa mempercepat berkembangnya “mobilitas pintar” yang akan menimbulkan digitisasi dan sistem efisien untuk menggerakan manusia dan barang.
“Untuk teknologi yang futuristik di bidang transportasi, Indonesia bisa saya katakan tidak jauh jaraknya, Mungkin tidak akan lama lagi teknologi seperti sistem transportasi pintar akan masuk Tanah Air,” jelas Harry K Nugraha, Country Manager Intel dalam diskusi bersama media di Pacific Place Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurutnya, infrastruktur dan kultur masyarakat untuk menerima kemajuan teknologi telah terbentuk. Contohnya saja dalam penggunaan aplikasi on demand seperti Go-Jek. Dari sini, teknologi tersebut tinggal dikembangkan karena dasar pemikirannya sama.
Bayangkan, masyarakat Indonesia nanti bisa memesan taksi tanpa supir (autonomous car) atau penggunaan transportasi umum yang semakin tersistem dengan IT.
Moda transportasi baru, mulai dari layanan berbagi tumpangan kendaraan, atau ride-sharing, hingga mobil tanpa pengemudi, bermunculan karena adanya teknologi seperti konektivitas internet dan smartphone. Teknologi-teknologi tersebut telah membuka pintu untuk “Internet of Things”, sebuah dunia di mana informasi dan layanan sangat disesuaikan dengan kebutuhan setiap pribadi.
Intel mencoba bermain di jeroan teknologi itu semua. Intel dengan tagline Intel Insight-nya selalu bermain di belakang layar untuk mendukung beragam kemajuan teknologi.
Editor: Sigit Kurniawan