Intip Perbedaan Film My Annoying Brother Versi Indonesia dan Korea

marketeers article
My Annoying Brother (Foto: IMDb)

My Annoying Brother segera mengudara di layar lebar pada 24 Oktober 2024. Ini merupakan remake dari film Korea Selatan berjudul sama keluaran tahun 2016 yang dibintangi oleh Jo Jung Suk, D.O EXO, dan Park Shin Hye.

Adapun versi Indonesia dari film ini mempertemukan aktor Vino G Bastian dan Angga Yunanda sebagai pemeran utama. Disutradarai Dinna Jasanti, film ini menghadirkan cerita yang tetap setia pada benang merah aslinya, namun dengan beberapa penyesuaian.

Ya, dari segi alur cerita, versi Korea maupun Indonesia sama-sama berkisah tentang seorang atlet judo yang harus kembali hidup bersama kakaknya yang baru saja keluar dari bui. Konflik yang muncul dari perbedaan karakter mereka pun menjadi inti dari cerita.

BACA JUGA: 4 Fakta Menarik Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Terinspirasi dari Lagu

Namun, eksekusi filmnya, terutama dalam dialog, pengaturan tempat, dan latar budaya, sangat berbeda pada kedua versi. Lebih lengkapnya, berikut sejumlah perbedaan My Annoying Brother versi Korea dan Indonesia menurut Vino G Bastian yang dirangkum dari berbagai sumber:

Penyesuaian Budaya

Sebagaimana disinggung sebelumnya, salah satu perbedaan utama antara versi Indonesia dan Korea adalah penyesuaian pada unsur budaya. Beberapa adegan telah disesuaikan agar lebih relevan dengan budaya Indonesia, seperti lokasi-lokasi tempat berkumpul yang lebih familiar bagi penonton lokal.

Karakter yang Lebih Dalam

Film versi Indonesia mencoba menggali karakter lebih dalam dibandingkan dengan versi aslinya. Meski film Korea berhasil menyajikan karakter yang kuat, versi remake ini berusaha memberikan sentuhan tambahan dengan memperdalam emosi dan hubungan antar karakter.

BACA JUGA: Sinopsis Canary Black, Dilema Agen CIA antara Negara dan Orang Tercinta

Hal ini dilakukan untuk menutup “celah” yang dirasa masih ada di film aslinya, sehingga karakter kakak adik dalam film ini terasa lebih nyata dan kompleks. Sayangnya, Vino tidak menjelaskan lebih detail mengenai “celah” yang ia maksud.

Penekanan pada Isu Keluarga

Fokus utama dalam film My Annoying Brother versi Indonesia adalah isu keluarga. Meski film Korea juga mengangkat tema ini, versi remake akan menambah dinamika keluarga dengan memberikan penekanan yang lebih besar pada hubungan emosional antar karakter.

Pendekatan ini diharapkan bisa lebih menyentuh penonton Indonesia, yang cenderung sensitif terhadap konflik dan dinamika dalam keluarga. Akankah perbedaan semacam ini membuat My Annoying Brother versi remake lebih membekas di benak penonton? Nantikan kisah selengkapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS