Di tengah pandemi, seluruh industri dituntut untuk melakukan terobosan sebagai langkah untuk bertahan. Tak terkecuali industri kecantikan. Pada acara Marketeers Goes To Mall Episode 9 lalu, Feriani Chung selaku Chief Marketing Officer PT Zulu Alpha Papa (ZAP) menceritakan bagaimana perjalanan ZAP sebagai industri kecantikan yang berhasil melahirkan beragam terobosan.
Ia memaparkan ZAP berawal dari hair removal salon yang berdiri sejak tahun 2009. Pada tahun 2015, ZAP melakukan transformasi memperluas bisnisnya menjadi klinik kecantikan. Ia menambahkan ZAP melibatkan dokter ahli dalam mengoperasikan klinik kecantikannya yang kini telah memiliki 54 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ketika menjadi klinik kecantikan, kami mencari identitas yang tepat agar berbeda dari klinik kecantikan pada umumnya. Oleh sebab itu, kami memutuskan klinik laser sebagai identitas ZAP. Klinik kecantikan dengan menghadirkan perawatan laser berkualitas terbaik dan harga yang terjangkau ini merupakan terobosan karena pada saat itu masih belum banyak dan harga terbilang mahal,” ungkap Feriani.
Tak hanya itu, ia mengungkap kesulitan di masa pandemi sangat terlihat signifikan dari pelanggan yang menurun hingga 50% dimana berdampak pada revenue dan penjualan. Sehingga dalam menyikapinya, ZAP turut menerapkan omnichannel. “Kami memanfaatkan kanal online bukan hanya pada layanan saja, tetapi juga dalam meningkatkan brand awareness. Hal ini bertujuan untuk memberitakan bahwa di masa sulit ini, ZAP masih berhasil bertahan,”.
Menurutnya untuk bertahan, ZAP memiliki tiga kata kunci yang digunakan. Antara lain passion, adjustable, available. “Passion berada di dalam lingkungan pekerjaan itu sendiri. Banyak yang berpikir dalam menjalankan bisnis, melihat konsumen itu terlebih dulu. Padahal, pondasi di dalam internal perlu diperhatikan dan dibangun lebih awal,” tegas Feriani
Berdasarkan perubahan perilaku masyarakat yang muncul selama pandemi. Dalam menerapkan kata kunci adjustable, ZAP mulai menghadirkan ZAP Health sebagai klinik preventif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Sementara pada kata kunci available, ZAP senantiasa melakukan kampanye untuk menyuarakan protokol kesehatan yang telah diterapkan di setiap klinik. Hal ini sebagai kiat dalam membangun rasa percaya pelanggan.
“Selain melakukan terobosan, ketiga kata kunci tersebut itu yang mampu membuat ZAP bertahan,” tutup Feriani.
Editor: Eko Adiwaluyo