Fenomena webrooming dan showrooming makin marak belakangan ini, seiring dengan perilaku konsumen yang terus berubah. Sebagai perusahaan manufaktur permen di Indonesia, PT Yupi Indo Jelly Gum yang berdiri sejak 1996 telah berhasil beradaptasi dengan fenomena ini.
Sebelumnya, transformasi digital menjadi tantangan tersendiri bagi Yupi, mengingat perusahaan ini lebih berfokus pada distribusi melalui general trade (GT) dan modern trade (MT). Namun, dengan makin berkembangnya era digital, perusahaan menyadari pentingnya menyesuaikan diri dengan perilaku konsumen yang kian mengandalkan teknologi dalam proses pembelian mereka.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah berhasil mengadopsi inovasi digital. Salah satunya melalui kehadiran di berbagai marketplace dengan konsep toko khusus Yupi. Ini memudahkan konsumen untuk membeli produk kami secara online,” kata Gul Ekaputra, Digital Marketing Manager Yupi Indo Jelly Gum.
BACA JUGA: Sukses Lakukan Transformasi, PLN Jadi Benchmark Perusahaan Luar Negeri
Yupi membedakan produk yang tersedia di GT dan MT dengan produk di marketplace. Di pasar tradisional, perusahaan menawarkan kemasan standar, sementara di marketplace, mereka menawarkan produk dengan kemasan unik dan edisi terbatas, seperti kemasan tupperware berbentuk burger yang hanya tersedia online.
“Strategi ini membuat konsumen memiliki alasan kuat untuk berbelanja secara online, meskipun mereka juga telah melihat produk tersebut di toko fisik,” ujar Gul.
Untuk memperkuat strategi omnichannel, Yupi menggunakan tools social listening yang memungkinkan perusahaan memantau seberapa banyak orang yang menyebutkan merek mereka dan mendapatkan insight dari percakapan tersebut. Baru-baru ini, perusahaan juga meluncurkan layanan WhatsApp Business yang dirancang untuk memberikan sentuhan personal dalam berinteraksi dengan konsumen.
“Berbeda dengan kebanyakan merek yang menggunakan chatbot, kami memilih untuk memberikan layanan yang lebih humanis dengan admin yang merespons secara langsung. Dengan menggunakan tools ini, kami tidak hanya dapat berkomunikasi secara personal dengan konsumen, tetapi juga mengumpulkan data penting yang bisa diolah untuk keperluan promosi lebih lanjut,” ujar Gul.
BACA JUGA: Inovasi muatmuat Dalam Membangun Ekosistem Logistik Digital
Selain melalui strategi digital, Yupi juga fokus pada pengembangan komunitas. Alih-alih membangun komunitas dari awal, perusahaan memilih untuk menggandeng komunitas yang sudah ada melalui kolaborasi, salah satunya dengan komunitas moms.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat terhubung dengan target audiens, terutama para ibu, yang kini menjadi segmen pasar penting mereka di samping anak- anak dan remaja.
Strategi omnichannel marketing Yupi menunjukkan bagaimana perusahaan ini berhasil beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen di era digital. Dengan memahami dan mengadopsi teknologi yang relevan, perusahaan mampu mempertahankan relevansi mereknya di berbagai segmen pasar.
Editor: Ranto Rajagukguk