Sebagai instrumen investasi, reksa dana syariah termasuk sebagai salah satu produk dengan beragam keunggulan yang kerap dicari oleh investor dalam negeri. Pasalnya, pada jenis reksa dana tersebut, cara kerjanya telah disesuaikan dengan aturan dan ketentuan syariah.
Dalam kata lain, ketika berinvestasi di instrumen reksa dana syariah, investor akan terhindar dari terkena riba ataupun beban bunga. Di samping itu, potensi dari investasi reksa dana ini juga tak perlu diragukan lagi karena tak kalah dari produk reksa dana konvensional.
Bahkan, tergantung dari produk yang dipilih, peluang imbal hasil yang diterima oleh investor bisa lebih menjanjikan dan menggiurkan. Tentunya, hal tersebut hanya bisa didapatkan saat mampu memilih produk reksa dana syariah yang tepat.
BACA JUGA: Memahami Tugas Owner dalam Menjalankan Bisnis
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara mengetahui produk reksa dana syariah yang dipilih terbaik, terpercaya, dan paling sesuai dengan kebutuhan? Nah, jika ingin tahu tips andal memilihnya, simak penjelasan lengkap berikut ini:
1. Ketahui Dulu Cara Kerja Reksa Dana Syariah
Saat tertarik untuk berinvestasi di jenis reksa dana, hal pertama yang wajib dilakukan adalah memahami cara kerjanya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, reksa dana syariah memiliki cara kerja berbeda dengan reksa dana konvensional karena menggunakan ketentuan syariah agama Islam sebagai dasarnya.
Pada prosesnya, para investor akan menyetorkan dana pada manajer investasi untuk kemudian dikelola sebagai investasi. Instrumen yang dipilih bisa berupa saham, obligasi, ataupun instrumen lainnya yang sesuai dengan ketentuan syariah.
Walaupun diberi tanggung jawab untuk mengelola dana, tapi manajer investasi tak berkewajiban menanggung kerugian dari aktivitas investasi. Dalam kata lain, investor perlu memahami hal tersebut ketika ternyata pengelolaan investasi tidak optimal atau tak sesuai perkiraannya.
BACA JUGA: Memahami Liabilities: Arti dan Cara Pengukurannya
Selayaknya produk konvensional, reksa dana syariah juga memiliki beragam jenis yang bisa dipilih oleh investor, misalnya, reksa dana syariah saham, campuran, pendapatan, maupun pasar uang.
2. Sesuaikan dengan Jangka Waktu Investasi
Melihat dari jangka waktunya, investasi di produk reksa dana syariah dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yakni jangka panjang, pendek, dan menengah. Hal tersebut perlu dilakukan guna lebih mudah menyesuaikan jenis produk reksa dana syariah yang akan dipilih agar mampu memberi peluang imbal hasil optimal.
Sebagai contoh, jika berinvestasi dengan jangka waktu pendek, reksa dana jenis pasar uang umumnya ideal dijadikan pilihan. Alasannya, karena keuntungan yang diberikan oleh produk tersebut cenderung stabil, minim fluktuasi, dan aman.
Sementara itu, untuk jangka menengah, terdapat dua jenis reksa dana syariah yang bisa dipilih, yaitu pendapatan tetap serta terproteksi. Untuk produk pendapatan tetap, reksa dana syariah melakukan aktivitas investasi dengan mengalokasikan modal di efek sukuk atau obligasi syariah.
Selanjutnya, untuk reksa dana syariah terproteksi mampu menjamin 100% pokok modal investasi terjaga ketika jatuh tempo. Terakhir, jika berinvestasi untuk jangka panjang, biasanya investor akan memilih reksa dana syariah saham dan campuran.
Alasannya, karena kedua jenis produk tersebut mampu memberi potensi keuntungan paling tinggi. Namun, tingkat resikonya juga bisa dibilang sangat besar sehingga perlu ditoleransi dengan menyediakan waktu investasi panjang, paling tidak lima tahun.
3. Kenali Produk serta Tujuan Investasi
Tak hanya jangka waktu berinvestasi, kamu juga perlu mengenali berbagai jenis serta tujuan investasi dari beragam produk reksa dana syariah. Hal tersebut bertujuan agar investor tak kehilangan arah saat menanam modal dan mampu mengambil keputusan investasi yang terbaik.
Contohnya, tujuan investasi ini bisa berupa mencapai target finansial di masa mendatang, melindungi aset dari inflasi, ataupun mengakumulasi kekayaan. Dengan mengetahui tujuan dan jangka waktu investasi tersebut, kamu akan lebih mampu memilih jenis produk reksa dana syariah dengan karakteristik paling ideal dengan kebutuhan.
Beberapa rekomendasi produk reksa dana yang bisa kamu coba dari manajer investasi yang secara umum sudah teruji, misalnya reksa dana batavia dana saham, BNI AM Dana Saham Syariah, Cipta Saham Unggulan Syariah, dan masih banyak lagi. Tentunya kamu juga perlu perlu memilih manajer investasi yang tepat dan berinvestasi di platform yang sudah terdaftar di OJK ya.
4. Periksa Performa Manajer Investasi dan Portofolio
Tak kalah pentingnya, kamu juga wajib memeriksa performa manajer investasi serta portofolio investasinya. Informasi terkait profil dan portofolio yang dikelola manajer investasi ini bisa dilihat di situs resmi OJK.
Khusus untuk produk syariah, manajer investasi juga wajib memiliki keahlian ilmu syariah dan diakui oleh Dewan Pengawas Syariah. Dengan mengetahui profil dan performa dari manajer investasi, investor mampu menjamin produk reksa dana yang dipilihnya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Misalnya, melalui informasi tersebut kamu bisa mengetahui strategi penempatan dana manajer investasi. Prospek perkembangannya pun dapat lebih terlihat dari informasi tersebut.
Legalitas dan Kredibilitas Adalah Hal Terpenting dalam Memilih Reksa Dana Syariah
Banyak orang memilih reksa dana jenis ini karena cara kerjanya yang menyesuaikan aturan syariah sehingga dijamin halal dan terhindar dari riba atau bunga. Namun, dalam memilih layanannya, pastikan untuk mengikuti empat tips yang telah dijelaskan di atas. Selain itu, perhatikan pula legalitas dan kredibilitas produk dan perusahaan manajer investasi yang menaunginya agar terhindar dari risiko penipuan atau hal merugikan lainnya.