Zoho Corporation mengumumkan rencana pelaksanaan dan investasi berkelanjutan pada teknologi AI, dimulai dengan peluncuran sepuluh ekstensi dan integrasi aplikasi Zoho AI generatif dengan ChatGPT. Strategi AI yang dikembangkan Zoho mencakup perluasan platform dan roadmap inovasinya dengan berfokus pada sajian pengalaman dan nilai pelanggan yang unggul sembari memastikan tingkat privasi dan keamanan pelanggan pada level tertinggi.
Selama lebih dari satu dekade, Zoho telah menjalankan dan menerapkan teknologi AI buatannya sendiri yang bernama Zia. Alat ini digunakan di seluruh portofolio produknya, mengembangkan teknologi internal yang berjalan di cloud milik perusahaan.
“Perpaduan antara AI generatif ChatGPT dengan fitur AI yang kami ciptakan sendiri akan menghadirkan pengalaman yang lebih intuitif, efisien, dan aman bagi pengguna, yang mencerminkan budaya mendalam divisi R&D-first Zoho,” kata Ramprakash Ramamoorthy, Head of Labs and AI Research Zoho dalam keterangannya, Jumat (12/5/2023).
BACA JUGA: Zoho Umumkan Pertumbuhan Pasar Kelas Atas Sebesar 65%
Selain itu, Zoho sedang mengembangkan Learning Language Models (LLMs) sendiri, yang mampu berbicara, meringkas, memparafrasakan, dan beradaptasi dengan tugas-tugas baru menggunakan teknik pembelajaran zero-shot, memberdayakan komunikasi tanpa hambatan yang digerakkan oleh AI dan penemuan pengetahuan yang belum pernah ada sebelumnya.
Zia tersedia secara default di aplikasi Zoho, sementara integrasi yang didukung ChatGPT tersedia di Zoho Marketplace. Pelanggan yang memilih untuk mengaktifkan kemampuan AI generatif dalam aplikasi Zoho dapat melakukannya dengan menggunakan kunci API pada akun OpenAI yang ada. Penagihan pada pelanggan akan dilakukan langsung oleh OpenAI berdasarkan jumlah API yang digunakan.
Zoho akan mempertahankan ritme yang stabil dengan mengumumkan ekstensi dan integrasi AI generatif baru ke dalam portofolionya.
BACA JUGA: Setelah ChatGPT dan DALL-E, OpenAI Rilis Shap-E
Seiring kemajuan Zoho, perusahaan akan menggunakan teknologi AI generatif secara internal, memastikan 90 juta pengguna globalnya mendapatkan manfaat dari AI tersebut.
Editor: Ranto Rajagukguk