Pemerintah mengeklaim Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga kuartal III tahun 2024 menyerap investasi secara kumulatif sebesar Rp 242,5 triliun. Dari jumlah investasi itu menyerap sebanyak 151.260 pekerja.
Rizal Edwin Manansang, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK menjelaskan hingga September 2024 ada 394 pelaku usaha di KEK seluruh Indonesia. Dengan capaian ini, pemerintah optimistis target investasi di KEK dapat tercapai.
BACA JUGA: Pertamina Dorong KEK Arun Jadi Kawasan Industri Hijau
“Kami mengharapkan pada sisa tahun 2024, seluruh KEK mampu memenuhi komitmen dan mendorong rencana realisasi investasi dan serapan tenaga kerja yang telah ditargetkan sebelumnya,” ujar Rizal melalui keterangannya, Kamis (28/11/2024).
Dari 24 KEK yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, delapan KEK unggulan seperti KEK Kendal, KEK Sei Mangkei, KEK Mandalika, KEK Nongsa, KEK Sanur, KEK Singhasari, KEK Kura Kura Bali, dan KEK Lido telah menunjukkan kemajuan signifikan dengan merealisasikan sebagian besar target investasi di atas 75%.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Tuntaskan Penataan Kawasan Labuan Bajo
Di sisi lain, beberapa KEK juga mencatatkan kinerja menonjol dalam penyerapan tenaga kerja seperti KEK Batam Aero Technic (BAT), KEK Sanur dan KEK Kura Kura Bali. Pemerintah terus mendukung berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia.
“Salah satu upaya untuk optimalisasi pengembangan KEK melalui debottlenecking bersama stakeholder sehingga diharapkan kinerja KEK ke depan dapat lebih optimal,” ujarnya.
Di sisi lain, Rizal menyebut pemerintah menggandeng kerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI). Tujuannya untuk mendapatkan hasil evaluasi kinerja KEK secara tepat dan reliable.
“Agar lebih komprehensif, tahun ini LPEM UI mengembangkan indikator penilaian pada KEK menjadi tiga pilar untuk melakukan kajian dengan penilaian pada pilar kinerja layanan, kinerja capaian, dan dampak luas,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk