Investasi Rp 7,5 Triliun, Wuling Siapkan Pabrik Baterai MAGIC di Indonesia

marketeers article
Wuling berencana mulai memproduksi baterai EV di Indonesia pada akhir tahun 2024 (Foto: Wuling Motors)

Wuling Motors terus memperkuat fondasi bisnisnya di Indonesia. Untuk mendukung ekosistem bisnis electric vehicle (EV)-nya, Wuling menyiapkan pabrik baterai EV di dalam negeri pada akhir tahun 2024 dengan investasi mencapai Rp 7,5 triliun.

Pembangunan pabrik ini menyusul performa gemilang dari kendaraan EV Wuling yang menurut laporan perusahaan telah terjual hingga 2 juta unit secara global. Hadir sejak tahun 2017, Wuling hingga kini telah memiliki lini produk kendaraan bermesin internal combustion engine (ICE) atau bensin, hybrid, dan electric vehicle (EV).

“Salah satu unique selling point dari EV Wuling adalah keamanan baterai. Sampai hari ini, baterai-baterai yang ada di Indonesia adalah hasil impor. Selanjutnya mulai awal tahun depan kami akan menghadirkan battery production line,” ujar Liu Yan, Marketing Operation Director Wuling Motors saat menggelar konferensi pers beberapa waktu lalu di Jakarta.

Liu menambahkan, Wuling memiliki 3.000 teknisi profesional dan desain yang kuat serta pengujian yang dilakukan sendiri untuk baterai-baterainya di seluruh dunia.

BACA JUGA: 2 Tahun Dipasarkan, Wuling Air ev Raih 15.000 Unit Lebih Penjualan

Wuling pun memberi nama baterainya dengan sebutan MAGIC Battery. Nama MAGIC Battery merupakan singkatan dari beragam aspek yang diaplikasikan pada baterai ini.

Dimulai dari ‘M’ yakni Multifunction Unitized Structure Technology. Lalu ‘A’ ialah Advanced Cell Safety, G adalah Greater Performance, ‘I’ mewakili Intelligent Management; dan terakhir ‘C’ untuk Combustion Free.

Di dalam konsepnya, Multifunction Unitized Structure Technology (MUST) terinspirasi dari desain sayap pesawat. Secara umum, struktur, panel samping, dan lapisan pendingin merupakan tiga komponen yang berbeda.

Namun MAGIC Battery mengintegrasikan ketiga bagian ini menjadi satu bagian fungsional, membentuk struktur baterai yang sangat ringan dan berkekuatan tinggi.

BACA JUGA: Wuling dan BDF Jalin Kerja Sama Kembangkan Ekosistem EV di Bali

“Di sini kami merancang struktur baterai yang mampu meningkatkan kekuatan baterai hingga 60% dengan jumlah berat material yang sama. Selain itu, baterai ini memiliki kemampuan modular yang memudahkannya untuk diperbaiki,” lanjut Liu.

Di sisi lain, teknologi advanced cell safety juga disematkan dengan adanya peningkatan struktur di dalam sel baterai termasuk penggunaan lapisan keramik sebagai konduktor panas yang rendah. Kombinasi ini diklaim bisa meminimalisir terjadinya konslet, bocor, penguapan hingga panas berlebih.

Selain itu, sel baterai yang digunakan telah melalui serangkaian pengujian dan dinyatakan lulus sehingga sel baterai tetap berfungsi normal apabila terjadi tabrakan dan tidak adanya case meledak atau terbakar dengan sendirinya.

MAGIC Battery juga memadukan dua sumber pintar untuk memonitor kondisi baterai. Pertama adalah High Precision Battery Management System (BMS) yang dapat memonitor secara real-time.

Kedua, AI berbasis Cloud bisa memonitor 240 pengawasan keamanan dan lebih dari 80 peringatan bila terjadi kesalahan. Manajemen cerdas (Intelligent Management) ini memastikan baterai dapat dipantau dengan akurasi tinggi sepanjang siklus hidupnya, sehingga memberikan keamanan menyeluruh bagi para pengguna.

Melalui rangkaian fitur yang dibawanya, MAGIC Battery ini dikomunikasikan sebagai produk yang lebih efisien, lebih ringan, tahan lama, performa baik dan aman.

“Dengan teknologi dan performa tersebut menjadikan jaminan dan pembuktian bahwa baterai mobil listrik Wuling tidak pernah mengalami spontaneous combustion atau kasus meledak atau terbakar dengan sendirinya,” tambah Liu Yan.

Liu menambahkan, dengan hadirnya pabrik di Cikarang nantinya, akan memperkuat daya saing Wuling di pasar EV Tanah Air dan pasar global.

“Pada tahap pertama, kami akan menggelontorkan investasi hingga US$ 500 juta (sekitar Rp 7,5 triliun) untuk pabrik baterai Wuling di Indonesia,” ungkap Liu.

Baterai ini memiliki kapasitas produksi mencapai 20.000 unit baterai per tahun dan serentak akan menggantikan baterai dari trio ABC, yakni Air EV, BinguoEV, dan CloudEV.

“Tak hanya efisiensi biaya produksi kendaraan, pabrik ini ditujukan juga untuk meningkatkan kepercayaan dan komitmen kami untuk konsumen di Indonesia,” tutup Liu.

Related

award
SPSAwArDS