Pada tahun politik ini, investor asing semakin ramai melirik Indonesia sebagai negara tujuan menanamkan modal. Apalagi, dalam kurun waktu setahun terakhir, Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan.
“Indonesia memiliki daya tarik yang sangat tinggi dalam aspek pemilihan umum. Ada profil keuangan publik yang baik dan sistem aturan moneter dan fiskal yang sangat ortodoks menjadi pertanda yang baik untuk aset Indonesia,” ujar Timothy Ash, Ahli Strategis di Bluebay Asset Management yang terletak di London.
Dari data yang dikompilasi oleh Bloomberg, efek Indonesia masih dapat bertahan di angka pembayaran 7,88 persen hingga 10 tahun ke depan. Persentase ini merupakan yang tertinggi di Asia. Dengan angka persentase tersebut, Indonesia bisa memancing nilai investasi asing hingga US$ 2 miliar tahun ini.
Hal lain yang menjadi nilai tambah adalah Indonesia dianggap sebagai negara eksportir bahan-bahan alami. Dengan ini, Indonesia dilihat sebagai negara yang memiliki benefit lebih tinggi. Sumber daya ini bisa menjadi daya dukung yang baik dan membuat Indonesia terlihat bisa lebih sustain dibandingkan dengan negara lain di Asia.
Selain itu, kondisi politik di Indonesia juga dinilai memiliki daya tarik untuk meningkatkan perekonomian pada tahun 2019. Bloomberg menyebutkan bahwa meskipun ada di tengah pertarungan pemilihan umum, kondisi politik Indonesia dinilai lebih stabil dibanding dengan negara lain yang juga mengalami tahun politik pada 2019 ini seperti India.
“Dilihat dari kompleksitas politik India, investor merasa lebih khawatir akan pemilihan umum yang lebih tidak jelas di India dibandingkan dengan Indonesia,” ujar Vivek Rajpal, Rate Strategist Nomura Holdings, Singapura.
Rajpal mengatakan nilai obligasi yang kelebihan berat di Indonesia dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi global yang semakin jinak yang dipengaruhi oleh perubahan taktik oleh Fed dan turunnya hasil nyata Amerika Serikat.
Editor: Sigit Kurniawan
