Mengamati karakter konsumen dalam sebuah segmentasi sangat penting bagi setiap marketeer. Apalagi, terhadap konsumen yang menyimpan potensi bisnis yang besar. Salah satunya adalah konsumen etnis Tionghoa di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri potensi dari segmen Tionghoa di Indonesia sangat besar. Hal ini tercermin mulai dari jumlah populasi yang terus bertambah dan menyebar luas di Indonesia, hingga peranan penting yang diberikan oleh segmen ini dalam perekonomian, khususnya sektor usaha. Hal inilah yang diyakini dan ditangkap oleh Bank Mandiri melalui inovasi produk dan layanan. Salah satunya melalui Kartu Kredit FengShui Mandiri. Dalam melayani segmen ini, Mandiri membidik hubungan jangka panjang hingga generasi ke 3,4,5, dan seterusnya.
“Melalui produk dan layanan Bank Mandiri, seperti kartu kredit, priority banking, dan kredit usaha, kami berharap dapat menjadi rekan bagi kehidupan pribadi maupun kegiatan usaha setiap orang Tionghoa di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak dari segmen ini adalah seorang pebisnis sukses,” jelas Hery Gunardi, Managing Director Consumer Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bisa dikatakan salah satu target konsumen Bank Mandiri adalah para pebisnis. Bahkan jauh sebelum Bank Mandiri merger, bank ini telah banyak menjalin hubungan dengan para pebisnis di Indonesia. Selanjutnya, yang menjadi pekerjaan rumah saat ini adalah menjalin hubungan yang lebih baik lagi.
Hery menambahkan, prospek pasar ini bisa dilihat dari pencapaian Kartu Kredit FengShui. Sejak diluncurkan pada tahun 2012, Kartu Kredit Fengshui Mandiri mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan pada tahun 2012 hingga 2013 lalu mencapai 60%.
Hingga saat ini, Bank Mandiri sudah menerbitkan setidaknya 17.187 Kartu Kredit FengShui Mandiri. Sementara, dari Januari hingga Maret ini saja sudah tercatat 12.542 pengajuan permohonan Kartu Kredit FengShui Mandiri. Walaupun kartu ini merupakan produk yang dipersonalisasikan dan jumlah kartu ini hanya 0,45% dari total portofolio kartu kredit Mandiri, tapi sales volume yang dihasilkan mencapai 2%. Sementara untuk layanan priority banking, 25%-30% nasabah Bank Mandiri adalah dari etnis Tionghoa. Angka ini masih sangat berpotensi untuk tumbuh.
Seperti apa karakter konsumen ini? Temukan jawabannya di Majalah Marketeers edisi Mei 2015