Jajaran Program Kolaborasi Tokopedia dan Pemerintah Indonesia
Platform marketplace Tokopedia terus mendukung para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) lokal dengan memberikan banyak inisiatif dan inovasi. Apalagi, penjual di Tokopedia hampir 100% merupakan UKM lokal, dan 94% di antaranya adalah penjual berskala ultra mikro. Oleh karena itu, Tokopedia punya perhatian khusus bagi pelaku UKM, khususnya UKM regional.
Dengan berbagai inisiatif, Tokopedia ingin memberikan panggung seluas-luasnya untuk UKM di berbagai daerah agar bisa menjadi “raja” di daerah masing-masing.
“Kami percaya bahwa dengan melakukan kolaborasi serta inovasi, Tokopedia dapat mempermudah masyarakat baik dari sisi penjual, juga pembeli. Tokopedia mempunyai komitmen untuk terus bertransformasi dalam memberikan dampak yang luas kepada masyarakat dengan kolaborasi,” jelas Emmiryzan, Regional Public Policy and Government Relations (PPGR) Lead Tokopedia.
Fokus Tokopedia saat ini adalah berkolaborasi dengan pemerintah, yaitu dengan menghadirkan inovasi kepada penjual untuk bertransisi ke digital. Harapannya, langkah ini dapat mengantarkan Tokopedia sebagai tempat UKM lokal untuk berjualan. Mengingat juga, UKM menyimpan peluang usaha yang besar karena selain menjadi jumalh usaha terbesar yang ada di Indonesia, sektor ini juga menyokong Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia sebesar 60%.
Emmir memaparkan bahwa sudah banyak kolaborasi Tokopedia dengan Pemerintah. Bekerja sama dengan Kemenkeu, Tokopedia menyediakan fitur Loket Pajak Tokopedia, yang mana masyarakat dapat melakukan pembayaran pajak digital untuk >900 jenis penerimaan negara. Di tingkat provinsi, disediakan fitur E-Samsat, yang saat ini sudah hadir di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kep. Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Sedangkan, di level Kota/Kab, hadir fitur PBB Online untuk membayar kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Selain itu, Tokopedia juga berkolaborasi dengan program pemerintah yaitu Bangga Buatan Indonesia (BBI).
“Kami sudah melakukan banyak kolaborasi dengan pemerintah serta stakeholder lainnya untuk membantu meringankan aktifitas masyarakat. Selain itu, untuk program BBI, merupakan upaya kami dan pemerintah untuk mengusung produk buatan UKM lokal. Harapannya, masyarakat menjadi lebih bangga dan mencintai produk buatan Indonesia,” jelas Emmir.
Selain itu, Tokopedia bersama Kementrian Perdagangan RI, Pemda, dan pengelola pasar juga menginisiasikan program Digitalisasi Pasar Tradisional. Program ini adalah cara agar pasar-pasar tradisional bisa beralih ke digital. Saat ini, program tersebut sudah ada di Bandung, Yogyakarta, Makassar, Tasikmalaya, dan Tangerang. Namun demikian, program ini juga memiliki tantangan.
“Program Digitalisasi Pasar Tradisional dihadirkan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional dengan memanfaatkan Tokopedia. Itu berarti, mereka harus beralih menjadi digital dalam menjual produk. Itulah tantangannya. Untuk itu, Tokopedia selalu mengupayakan untuk memberikan pendampingan dan pembinaan, baik dengan kelas online dan lainnya untuk menghadapi tantangan tersebut,” tutur Emmir.
Emmir menambahkan bahwa banyak sekali dampak positif yang dihasilkan dari program-program kolaborasi Tokopedia bersama Pemerintah. Sebagai contoh program Digitalisasi Pasar Tradisional. Tokopedia bersama Bank Indonesia berhasil membawa Pasar Cikurubuk menjadi digital. Mereka berhasil menyokong ratusan pedagang setempat yang terdampak pandemi, serta menjual 40.000 produk sampai saat ini.
Selain itu dalam program kesehatan, Tokopedia bekerja sama dengan HIPPINDO mengadakan program vaksinasi gratis bersama dengan Kemenkop UKM RI, Pemprov DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Pemkot Semarang untuk pelaku UKM di kota tersebut. Nantinya, program akan terus digencarkan di kota lainnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz