JakMW 2023 Bangun Storytelling Konsep Pemasaran Lewat Pewayangan

marketeers article
Jakarta Marketing Week menghadirkan pementasan wayang. (FOTO: Marketeers/Eric)

Jakarta Marketing Week (JakMW) 2023 kembali digelar. Setiap tahun, festival pemasaran ini terus melakukan inovasi dalam memaparkan beragam wawasan marketing dan kali ini inovasi itu dihadirkan lewat pementasan wayang.

Pada Jumat (16/6/2023), The 11th Jakarta Marketing Week 2023 yang digelar oleh MCorp menampilkan wayang yang dipentaskan oleh dalang cilik dari Karanganyar, Jawa Tengah.

Founder & Chairman MCorp Hermawan Kartajaya mengatakan, dalang adalah profesi yang menantang karena harus memiliki sejumlah keterampilan sekaligus.

Sebagai kunci pertunjukan wayang, dalang perlu memiliki sejumlah kecakapan, mulai dari kecakapan dalam menceritakan sebuah kisah, kecapakan dalam menghidupkan suasana, dan kecakapan dalam menyisipkan pesan tertentu di cerita wayang yang sedang dipresentasikan.

Hal itu pun mendorong The 11th Jakarta Marketing Week 2023 untuk mencoba memberikan hal yang berbeda dengan menampilkan wayang dalam event yang digelar di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta tersebut.

“Hal ini sekaligus menegaskan bahwa ini pertama kalinya ada dalang cilik melakukan pementasan wayang di dalam mall,” kata Hermawan Kartajaya.

BACA JUGA:  Mendorong Performa dengan Meleburkan Dikotomi Marketing dan Finance

Dalang cilik yang tampil dalam ajang rutin tahunan itu adalah Gibran Maheswara. Dalang berusia 12 tahun itu mengaku penampilanya kali ini merupakan penampilan yang spesial karena ia membawa wayang, sinden, dan gamelan untuk pentas di dalam mall.

Baginya, pementasan kali ini juga sangat menantang karena digelar dalam ajang yang bernuansa marketing. “Cerita yang saya bawakan adalah cerita Punokawan dagang,” kata Gibran.

wayang
Jakarta Marketing Week menghadirkan pementasan wayang. (FOTO: Marketeers/Eric)

Lewat cerita itu, ia menyampaikan kisah soal salah satu anggota Punokawan yang menjadi pedagang. Tapi, usahanya tersebut terpaksa gulung tikar karena tak mampu jadi usaha yang sustainable.

BACA JUGA:  Belajar Pemasaran lewat Adzan di Jakarta Marketing Week 2023

Kemudian, salah satu anggota Punokawan lainya pun memberikan saran agar setiap usaha harus dibekali dengan strategi marketing yang matang. Salah satunya adalah dengan menerapkan Creativity, Innovation, Entrepreneurship dan Leadership (CI-EL) serta Productivity, Improvement, Professionalism dan Management (PI-PM).

Uniknya, Gibran Maheswara menyampaikan cerita dan ilmu itu dengan sederhana sehingga membuat para penonton bisa terpaku dan memahami maksud dari cerita tersebut.

Sesekali, ia yang menyampaikan cerita secara bilingual yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa sehingga membuat pementasan terlihat khas tapi tetap bisa dipahami.

Terlebih, dalang yang sedang mengenyam bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 5 itu sesekali menyisipkan humor ringan yang membuat wayang tetap menarik.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related