Tak ada yang beda saat kaki menapaki outlet KFC Kemang, Jakarta. Antrean panjang di depan kasir, lagu D’Masiv yang mengalun, dan iklan ayam yang diputar terus-menerus. Akan tetapi, apakah Anda tahu apabila semua ayam yang digunakan di gerai ini 100% menggunakan ayam probiotik? Kalau yang ini, jelas beda.
Ya, PT Fast Food Indonesia Tbk, operator dan pemegang lisensi restoran cepat saji KFC mendapat mandat dari KFC Global untuk merestrukturisasi menu yang dijualnya. Ayam adalah salah satunya. Sebab, penganan ini menjadi backbone bagi bisnis KFC sejak pertama kali hadir di negeri ini pada tahun 1991.
Apa yang dilakukan KFC? Unit usaha Grup Gelael itu mengumumkan telah menggunakan ayam probiotik di tiga gerainya di Jakarta saat ini, yaitu di KFC Kemang, KFC Jl. Gunawarman, dan KFC Kelapa Gading. Terobosan itu telah dijalankan perusahaan sejak akhir tahun lalu. Lantas, apa yang melandasari KFC menghadirkan ayam yang dianggap lebih sehat itu?
Di Amerika Serikat, negara dimana ayam berlogo Kolonel Sanders ini bermuara, seluruh gerai mesti menjual ayam yang dibudidaya tanpa senyawa antibiotik. Seperti diketahui, antibiotik diinjeksi pada ayam selain untuk menjaga ayam terbebas dari virus dan bakteri, juga untuk mempercepat pertumbuhannya. Istilah ini dikenal dengan AGP atau Antibiotic Growth Promoter.
General Manager Marketing KFC Indonesia Hendra Yuniarto mengatakan, KFC berkomitmen memperbaiki rantai pasok dan bahan baku ayam di seluruh gerainya di tanah air. Salah satunya dengan berinovasi menggunakan ayam probiotik. Hanya saja, kendala terletak pada sedikitnya pemasok daging yang bisa memberikan ayam probiotik ini ke KFC.
“Kami mendorong mitra pemasok kami untuk memberikan ayam probiotik yang sesuai dengan standar KFC, termasuk berat serta potongan ayam yang diinginkan. Namun, memang itu sulit,” kata Hendra di KFC Kemang, Kamis, (5/4/2018).
Di Indonesia, KFC memperoleh pasokan ayam dari sebelas mitra. Yang terbesar adalah PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) yang menyuplai 50% ayam potong untuk KFC. Setiap harinya, KFC membutuhkan 80-90 ton ayam potong untuk memenuhi kebutuhan di 638 gerainya saat ini.
Sementara itu, CPI hanya baru bisa memasok 8.000-10.000 potong ekor ayam probiotik ke KFC, atau masih 0,01% dari total kebutuhan ayam restoran cepat saji itu. Artinya, jalan KFC menuju 100% ayam probiotik masih amat panjang.
CPI sebagai pemasok ayam probiotik untuk KFC Indonesia bekerja sama dengan PT Biotech Inti Organik yang melakukan uji laboratorium untuk menemukan formula ayam probiotik. Ini adalah kali pertama CPI memasok ayam probiotik ke restoran cepat saji. Biasanya, perusahaan itu memasok ayam sehat tersebut ke berbagai supermarket premium.
Hendra mengakui, investasi ayam probiotik memakan biaya tinggi bagi perusahaan peternak ayam seperti CPI. Sebab, perusahaan mesti mengubah format kandang dan pakan ternak sesuai dengan standar global yang dianjurkan.
“Mereka tidak mungkin akan memproduksi masif ayam probiotik, karena demand-nya masih sedikit. Satu-satunya jaringan toko ayam yang mengajukan pesanan ayam probiotik ke CPI adalah KFC,” terang dia.
Kendati demikian, menurut Hendra, pihaknya tengah berupaya untuk menyajikan makanan lebih sehat ke konsumen. KFC Indonesia setidaknya melakukan tiga pengecekan laborotarium terhadap ayam-ayam yang mereka pesan dari para pemasok. Pertama, harus bebas formalin. Kedua, bebas residu kimia. Ketiga, tidak memiliki mikroorganisme Salmonella yang memang berparasit di indung ayam.
“Jika ada ayam kami terindikasi tiga hal tersebut, kami akan retour bukan hanya yang terkontaminasi, melainkan seluruh ayam yang dikirim saat itu,” tegas dia seraya mengatakan bahwa KFC sudah tidak lagi menggunakan pewarna makanan dan menggunakan 100% beras organik.
Desmayati Zainuddin, nutrisionis dan peneliti unggas independen menjelaskan, ayam probiotik dihasikan dari pakan khusus berbentuk bubuk yang diberikan sejak ayam menetas. Bubuk probiotik itu memiliki empat mikroba. Salah satunya lactobasillus yang berguna untuk membunuh bakteri di dalam perut ayam.
Larutan probiotik itu diberikan hingga ayam akan dipanen (dipotong). Namun, dosisnya disesuaikan seiring dengan laju pertumbuhan ayam. Semakin memasuki masa panen, konsumsi probiotik akan semakin kecil. Dari hasil mikroskopik, terlihat jelas bahwa ayam probiotik tidak mengandung residu atau zero antibiotic.
“Dari hasl tes, komposisi serat ayam probiotik lebih sedikit dari pada yang non-probiotik, sehingga rendah lemak dan kolesterol. Soal rasa, bagi sebagian orang mungkin merasa sama saja. Akan tetapi, mereka yang jeli bisa membedakan bahwa rasa ayam probiotik lebih lezat,” kata dia.
Hendara melanjutkan, jika tonase ayam probiotik bertambah, pihaknya akan mempopulerkan ayam ini ke gerai-gerainya yang lain. Target utamanya adalah gerai yang berlokasi di area premum yang menyasar segmen A dan B. Sebab, ada penyesuaian harga yang diberikan ke konsumen. KFC membeli ayam probiotik 10% lebih mahal dari ayam boiler biasa.
“Probiotik lebih dikenal masyarakat dalam produk minuman. Namun, sekarang ada loh ayam probiotik. Inilah yang ingin kami edukasi ke konsumen, meskipun butuh waktu lama agar seluruh ayam kami bisa 100% probiotik,” ujar Hendra.
Saat ini, KFC memiliki 638 gerai di seluruh Indonesia, di mana setiap tahunnya, 30 gerai KFC di bangun. Tahun lalu, KFC berhasil membuka 60 gerai baru, namun menutup 20 gerai lama.
Editor: Sigit Kurniawan