Jalin Kesepakatan dengan 23 Mitra, Krakatau Steel Pasok 38.500 Ton Baja per Bulan

marketeers article
Ilustrasi pabrik pipa baja. Sumber gambar: 123rf

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menggelar penandatanganan long term supply agreement (LTSA) dengan 23 mitra strategis. Melalui perjanjian tersebut, perseroan bakal memasok 38.500 ton baja setiap bulan dalam satu tahun ke depan.

Muhamad Akbar, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Krakatau Steel menjelaskan nantinya penyedia baja dilakukan oleh anak usaha perusahaan, yakni PT Krakatau Baja Industri (PT KBI). Langkah ini diharapkan bisa memberikan kontribusi besar dalam penigkatan kinerja Krakatau Steel.

BACA JUGA: Krakatau Steel dan Baowu Group Jalin Kerja Sama Senilai US$ 1,2 Miliar

“Kesepakatan penjualan termasuk LTSA bersama 23 perusahaan untuk supply produk baja Cold Rolled Coil hingga 38.500 ton setiap bulan,” kata Akbar melalui keterangan resmi, Senin (9/12/2024).

Menurutnya, produk baja Cold Rolled Coil dan Plate-nya merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Produk tersebut banyak digunakan untuk bahan baku industri otomotif, galvalum, galvanis, maupun produk kebutuhan rumah tangga dan produk hilir baja ringan.

BACA JUGA: Krakatau Steel Raih Laba Bersih Rp 353,07 Miliar pada Tahun 2022

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan layanan baik dari sisi kualitas produk, harga, maupun delivery. Hal ini kami lakukan untuk menjaga dan meningkatkan customer satisfaction,” ujarnya.

Beberapa perusahaan yang melakukan penandatanganan kesepakatan penjualan dengan PT KBI di antaranya PT Tata Metal Lestari, PT Sunrise Steel, PT NS Bluescope Indonesia, PT Kerismas Witikco Makmur, PT Saranacentral Bajatama, PT Fumira.

Selanjutnya, CV Perjuangan Steel, PT Srirejeki Perdana Steel, PT Intisumber Bajasakti, PT Pandawa Jaya Steel, CV Sampoerna Jaya Baja, PT Hamasa Steel Center, CV Paros Dian Wijaya, PT Bangun Era Sejahtera, PT Afro Pacific Indah Steel, PT Spirit Niaga Jayamahe.

Di samping itu, ada PT Indometal SatriaAgung, PT Krakatau Niaga Indonesia, PT Guna AbadiSentosa, PT Papajaya Agung, PT Baja Prima Perkasa, PT Bajamakmur Perkasa, PT Sarana Steel, dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

“Dari besarnya antusiasme perusahaan-perusahaan pabrikan, distributor, maupun coil centre untuk melakukan kesepakatan penjualan, maka kami bersama para pelaku industri baja optimis dapat memberikan kontribusi positif bagi industri baja nasional. Oleh karena itu kami pun berharap bahwa pemerintah dapat hadir mendukung industri baja nasional dengan menerapkan ketahanan industri baja nasional agar industri baja dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Akbar.

Akbar menambahkan dalam tiga tahun terakhir industri manufaktur nasional memberikan kontribusi positif bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia antara 15%-17%. Dengan begitu, dia yakin bahwa sinergi dan kolaborasi Krakatau Steel Group bersama para pelaku industri manufaktur nasional dapat mendorong perekonomian Indonesia hingga 8%.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS