Dalam era digital yang berkembang pesat, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah merambah ke berbagai bidang, termasuk di dunia sales. Kendati demikian, profesi yang satu ini dinilai masih sangat sulit tergantingan sepenuhnya dengan AI.
Iwan Setiawan, Chief Executive Officer (CEO) Marketeers dan MarkPlus, Inc. menjelaskan profesi sales bukanlah merupakan pekerjaan yang hanya pengulangan atau repetisi. Namun, membutuhkan sentuhan manusia agar bisa meningkatkan loyalitas hingga advokasi pelanggan yang berdampak terhadap meningkatnya penjualan.
BACA JUGA: Kecakapan Salespeople Agar Sukses di Era Digital
“Fungsi marketing masih akan sangat sulit tergantikan 100% dengan AI, terutama yang pelanggannya lebih percaya terhadap manusia. Saya selalu bilang kombinasi terbaik adalah antara manusia dengan teknologi,” kata Iwan dalam Episode 5 Soca Interact AI Magic Show bertajuk Power Up Your Business With Gen AI secara daring di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Iwan menyebut dalam melakukan pemasaran sentuhan manusia selalu lebih efektif dan tepat sasaran. Dengan demikian, penjualannya dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu.
BACA JUGA: Keliru Pikir Tentang Profesi Salesperson
Adapun peran AI dalam pemasaran, hanya sebagai tools guna menghemat waktu maupun biaya operasional dan pemasaran. Misalnya, dalam menganlisis data dan melakukan kostumisasi produk maupun penawaran dapat memanfaatkan teknologi yang mulai mainstream digunakan sejak tahun 2022 ini.
“Teknologi selalu lebih murah, tinggal kita bisa mencari di mana letak keseimbangannya saja antara manusia dan teknologi,” ujarnya.
Iwan menambahkan salah satu aspek terpenting dari profesi sales adalah kemampuan untuk merasakan dan merespons emosi pelanggan. Ini tidak mungkin bisa dilakukan oleh teknologi secanggih apa pun.
“Misalnya, seorang sales yang baik dapat mengenali jika seorang pelanggan ragu-ragu dan memberikan dukungan atau informasi tambahan untuk membantu mereka membuat keputusan,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk