Jangan Sepelekan Pilek pada Anak, Ada Risiko Infeksi Telinga

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Pilek pada anak sebaiknya tidak dianggap remeh. Sebab, dalam kondisi tertentu, ini bisa memicu infeksi telinga yang membentang dari lubang luar telinga hingga gendang telinga yang dikenal sebagai otitis eksterna atau swimmer’s ear.

Cleveland Clinic menyebut swimmer’s ear sering dialami anak kecil, terutama setelah mereka mengalami pilek. Salah satu alasannya ialah karena saluran telinga anak kecil cenderung lebih sempit, sehingga menyebabkan masalah pada saluran pembuangan telinga.

Infeksi ini biasanya dipicu oleh bakteri, namun virus atau jamur juga bisa menjadi penyebabnya. Gejalanya meliputi gatal pada telinga, rasa sakit yang bisa menjadi parah, kesulitan mendengar, keluar cairan dari telinga, serta nyeri ketika telinga ditarik atau ditekan.

BACA JUGA: Mengenal Trimetazidine, Obat Doping yang Dilarang dalam Olahraga

Selain pilek, luka atau goresan pada telinga juga dapat meningkatkan risiko terkena swimmer’s ear. Kuman bisa masuk ke saluran telinga dan menyebabkan infeksi, terutama jika kebersihan tangan tidak dijaga saat menyentuh telinga. 

Kebiasaan memasukkan benda asing seperti kapas, jari, jepit rambut, atau tutup pena ke dalam telinga juga bisa menghilangkan kotoran pelindung telinga atau menggores kulit. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi.

Kondisi telinga yang lembap juga dapat memicu swimmer’s ear. Ini karena air yang terperangkap di telinga dapat menghilangkan kotoran telinga dan melembutkan kulit, sehingga memudahkan kuman masuk. 

BACA JUGA: Oat Milk Bisa Bikin Gula Darah Melonjak, Ini Tips Mencegahnya

Cara Mengatasi Swimmer’s Ear

Mengatasi swimmer’s ear pada anak membutuhkan perawatan tepat dari profesional kesehatan. Utamanya, dokter akan meresepkan tetes telinga yang mengandung antibiotik untuk melawan infeksi bakteri dan kortikosteroid guna mengurangi peradangan dan rasa sakit.

Gunakan pula penutup telinga atau topi mandi saat mandi dan hindari berenang hingga infeksi sembuh. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari masuknya air ke telinga selama proses penyembuhan. 

Tak kalah penting, hindari penggunaan produk kecantikan seperti hairspray atau pewarna rambut yang dapat masuk ke telinga dan menyebabkan iritasi. Selain itu, hindari penggunaan earbud atau alat bantu dengar yang kotor.

Untuk mencegah terjadinya swimmer’s ear di masa depan, pastikan telinga anak selalu kering setelah berenang atau mandi, dan hindari kebiasaan memasukkan benda asing ke dalam telinga.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS