Jangkau 6,3 Juta Penerima Manfaat, BTPN Kembali Gelar Daya Fest 2024
PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) kembali menggelar program pemberdayaan sosial dan lingkungan Daya Fest 2024. Perseroan menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat Indonesia melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM).
Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN menuturkan sepanjang Januari hingga Juni 2024 program Daya telah menjangkau total 6,3 juta penerima manfaat melalui lebih dari 4.000 aktivitas, termasuk pelatihan kewirausahaan bagi nasabah. Dia menyebut Daya Fest merupakan perhelatan rutin dari Daya, sebagai salah satu unique value proposition (UVP) atau nilai unik yang dimiliki oleh Bank BTPN selain teknologi digital yang ada saat ini.
BACA JUGA: Gandeng Syailendra Capital, Bank BTPN Hadirkan Fitur Investasi di Aplikasi Jenius
“Daya Fest 2024 hadir untuk mendukung pelaku UKM mengembangkan kapabilitas dan jaringan bisnis lewat berbagai program strategis,” kata Henoch dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Menurutnya, Daya Fest 2024 hadir dengan rangkaian kegiatan yang sejalan dengan empat pilar utama, yaitu pengembangan kapasitas diri, literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan yang berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan strategi Kementerian Koperasi dan UKM dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, seperti meningkatkan peran UKM dalam rantai pasok industri, mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam operasional usaha, dan mewujudkan kewirausahaan yang inklusif di masyarakat.
BACA JUGA: Peduli Pensiunan, Bank BTPN Konsisten Hadirkan Layanan Kesehatan
Adapun salah satu kegiatan di Daya Fest 2024 adalah Selendang Mayang, bazar tahunan yang membuka akses pasar yang lebih luas bagi mitra UKM binaan Bank BTPN. Kali ini, Selendang Mayang menghadirkan lebih dari 900 aneka jenis produk dari lebih dari 100 pelaku UKM yang juga merupakan nasabah Bank BTPN.
Selain itu, terdapat Festival Pemberdayaan yang memungkinkan mitra UKM untuk belajar dari para ahli di bidang kewirausahaan. Kegiatan itu terdiri atas empat sesi gelar wicara yang masing-masing membawakan topik seputar pilar utama pemberdayaan Bank BTPN.
“Dengan begitu, para mitra UKM bisa memiliki keterampilan usaha hingga pengelolaan keuangan yang lebih baik agar mampu membuka lebih banyak peluang bertumbuh di masa depan,” ujarnya.
Agnes Sukenty Niken, pendiri produsen minuman herbal Ing Pawon yang merupakan penerima manfaat pemberdayaan lewat program Daya menambahkan dalam merintis bisnis, pelaku UKM perlu meningkatkan pemahaman dan strategi penjualan. Selain itu, jejaring bisnis juga sangat diperlukan untuk memperluas akses baik dari sisi permodalan maupun pasar sehingga pelaku UKM harus mengikuti berbagai pelatihan.
“Dalam kegiatan ini, saya mendapat ilmu baru, terutama terkait strategi pemasaran yang dibutuhkan, bertemu dengan sesama pemilik usaha dan saling mengenalkan produk, serta berbagi pelajaran mengenai bisnis yang dilakukan, baik itu dari Bank BTPN sebagai penyelenggara, dan juga sesama pemilik bisnis,” kata sosok yang akrab disapa Niken.
Editor: Ranto Rajagukguk