Assemblr Teknologi Indonesia (Assemblr) telah meluncurkan versi terbaru aplikasi mereka. Aplikasi untuk gawai pintar ini bekerja sebagai pembuat konten dengan memanfaatkan Augmented Reality (AR). Versi terbaru ini lebih mudah digunakan dan diharapkan bermanfaat bagi guru di sekolah, baik tua maupun muda.
Sejak Maret 2019, Assemblr telah mencoba untuk menjangkau sektor pendidikan. Hal itu dilakukan karena metode pembelajaran di SD, SMP, SMA hingga SMK saat ini dianggap kurang interaktif. Dan lagi, sistem pembelajaran pun masih berada di bawah rekomendasi dengan jumlah anak dalam satu kelas belajar yang cukup banyak.
Rencana pembelajaan yang membutuhkan alat bantu mengajar pun menjadi tantangan bagi para pengajar. Untuk mengatasi masalah ini, Assemblr menyediakan program khusu yang bernama, “Learn With Assemblr“. Di dalamnya ditawarkan yang menawarkan berbagai materi pembelajaran.
Beberapa di antaranya, anatomi katak, struktur jantung, tahapan tsunami, tata surya, dan lebih banyak konten yang akan ditambahkan segera. Bahan-bahan siap pakai ini dapat digunakan oleh guru sebagai alat bantu visual di sekolah atau diakses oleh siswa secara mandiri.
“Pendekatan AR untuk dunia pendidikan berlaku untuk guru dan siswa. Bagi guru, AR dapat menggantikan alat bantu pengajaran dan membuat proses belajar lebih efisien. Adapun bagi siswa, ini membantu mereka memahami pelajaran dengan lebih mudah melalui media 3D dan AR visualisasi,” ujar CEO dan Founder Assemblr Hasbi Asyadiq.
Untuk memperkenalkan AR ke dunia pendidikan, Assemblr terlibat langsung dalam pelatihan guru di sekolah. Guru yang telah menerima pelatihan dapat menggunakan Assemblr sebagai bahan ajar interaktif untuk siswa mereka. Selain pelatihan di sekolah formal, ada juga pelatihan non formal melalui seminar yang diadakan oleh siswa atau pihak ketiga.
Editor: Sigit Kurniawan