Elon Musk, CEO Tesla mengeluarkan komentar mengejutkan lantaran tidak akan menjual saham Tesla dalam dua tahun ke depan. Miliarder tersebut diketahui telah melego saham Tesla hampir US$ 40 miliar tahun ini.
Hal itu diungkapkannya dalam konferensi audio Twitter Spaces, Kamis (22/12/2022) malam, waktu setempat. Musk juga mengungkit kondisi perekonomian tahun 2023 yang ditaksir diterpa badai resesi.
Alhasil, permintaan barang-barang mewah, termasuk pembelian mobil listrik diprediksi lebih rendah. Investor juga ramai-ramai menjual saham Tesla di tengah prediksi permintaan mobil listrik yang minim tahun depan.
BACA JUGA: Elon Musk Jual 22 Juta Lembar Saham Tesla Senilai Rp 59 Triliun
Di sisi lain, aksi jual saham terjadi akibat tingkah Musk yang lebih dominan mengurusi Twitter, platform media sosial (medsos) yang baru dibelinya. Ketidakpercayaan investor makin tinggi dengan aksi Musk yang menjual saham Tesla.
“Saya tidak akan menjual saham, mungkin dua tahun dari sekarang. Jelas bukan tahun depan dalam keadaan apa pun dan mungkin bukan tahun berikutnya,” ujar Musk dikutip dari Reuters.com, Jumat (23/12/2022).
Pekan lalu, dia melakukan penjualan saham senilai US$ 3,6 miliar, sehingga totalnya mendekati US$ 40 miliar sejak akhir tahun lalu. Hal itu dan membuat investor frustrasi karena saham perusahaan anjlok di posisi terendah dalam dua tahun terakhir.
BACA JUGA: Tesla Kirim Perdana Truk Lisrik Tesla Semi ke Pelanggan
“Saya perlu menjual beberapa saham, untuk memperhitungkan skenario terburuk. Tesla terbuka untuk berbagi pembelian kembali, tetapi itu akan tergantung pada skala resesi,” kata miliarder tersebut.
Pada Kamis (22/12), saham Tesla anjlok 9%, setelah produsen mobil listrik ini mulai menawarkan diskon pembelian sebesar US$ 7.500 kepada konsumen di Amerika Serikat (AS). Hal itu memicu kekhawatiran investor tentang permintaan yang melemah karena ekonomi melambat.
“Saya pikir akan ada beberapa drama makro yang lebih tinggi dari yang dipikirkan orang saat ini,” ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk