Janjikan Dividen Besar, BRI Siapkan 3 Strategi Jaga Pertumbuhan Bisnis

marketeers article
Bank BRI, sumber gambar: 123rf

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Strategi itu diharapkan dapat memberikan return yang optimal kepada pemegang saham, terutama dari sisi dividen.

Sunarso, Direktur Utama BRI memaparkan strategi pertama perseroan, yaitu memaksimalkan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro (UMi). Satu tahun setelah terbentuk UMi pada pertengahan September 2021 lalu, BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat inklusi keuangan. 

Hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi telah mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp 183,9 triliun. Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi, dari target awal sebanyak 978 lokasi.

“Ekosistem UMi ini tidak hanya akan mendorong penyaluran kredit, namun juga kami dorong pertumbuhannya ke arah liabilities, seperti CASA (dana murah) serta penjualan produk cross selling,” kata Sunarso dalam Public Expose Live 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Di samping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah KUR Mikro ke Komersial pada tahun 2021 dan tahun 2022 diprediksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah. Kedua, BRI memiliki modal yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. 

Hingga akhir Juni 2022 CAR BRI berada di atas rata-rata industri atau di kisaran 25%. Ketiga, disiplin menjaga likuiditas yang optimum dengan fokus pada dana murah (CASA). 

Fokus BRI pada CASA dan Cost of Fund menjadikan rasio CASA BRI tercatat tertinggi dan COF terendah sepanjang sejarah. Salah satu faktor pendukung optimisme BRI tersebut, yakni melalui Hybrid Bank, yang mana perseroan menyatukan layanan fisik dengan layanan digital yang dimiliki. 

Kekuatan utama BRI tersebut di antaranya jaringan fisik yang tersebar luas di seluruh Indonesia dengan dukungan lebih dari 8.800 jaringan kantor, 220.000 jaringan e-channel dan 560.000 Agen BRILink, 37.000 loan officer yang juga berperan sebagai financial advisor bagi nasabah serta digital capabilities BRI dengan dukungan digital business process seperti BRISPOT.

Layanan digital banking BRI juga terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dan salah satu layanan unggulan digital banking BRI adalah Super Apps BRImo. Hingga akhir Agustus 2022 tercatat pengguna BRImo sudah tembus 20 juta user, dengan volume transaksi mencapai Rp1.567 triliun atau tumbuh 117% yoy.

Sunarso menambahkan melalui strategi dan inisiatif tersebut serta didukung pengelolaan modal yang baik, pihaknya optimistis BRI mampu untuk terus create value dan memberikan return yang optimal kepada pemegang saham. Dalam tiga sampai empat tahun ke depan, BRI memiliki potensi untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari kondisi normal.

“Sebagai contoh tahun 2022, BRI membayarkan 85% dari Net Profit tahun 2021 kepada shareholders sebagai dividen,” ucapnya.

Related