Ramai desas-desus di media sosial yang mengeklaim seorang wanita berpotensi melahirkan anak stunting bila jarang mengonsumsi tablet penambah darah. Suplemen itu disebut-sebut idealnya dikonsumsi sedari remaja.
“Ka, emg benar ya kalau cewe ga rajin konsumsi tablet tambah darah nanti berpotensu melahirkan anak stunting?” demikian keterangan dalam sebuah foto yang diunggah akun @tanyarlfes, yang hingga kini sudah dilihat oleh lebih dari 2,7 juta pengguna.
Kartini Rustandi, Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat mengatakan hal tersebut memang benar adanya. Remaja putri yang jarang minum tablet penambah berisiko menjadi ibu hamil anemia, yang lantas meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi stunting.
“Masalah gizi yang terjadi pada masa remaja akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa serta berisiko melahirkan generasi yang bermasalah gizi,” kata dia dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, Senin (18/9/2023).
BACA JUGA: Mengulik Bahaya Infeksi Telinga di Balik “Rest In Peace Mohbad”
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Anemia pada Remaja Putri Berisiko Tingkatkan Stunting juga menjelaskan sebab-akibat serupa. Bahwasanya, remaja yang mengidap anemia berpeluang menderita anemia saat hamil setelah menikah.
Jika tidak ditangani maka berisiko terjadinya pendarahan saat persalinan, bayi berat badan rendah, dan akhirnya melahirkan bayi stunting. Anemia pada remaja putri sendiri bisa disebabkan dua hal, yakni rendahnya asupan zat gizi dan meningkatnya pengeluaran zat gizi.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Guru Besar Departemen Gizi FKM Universitas Indonesia (UI), Endang L. Achadi. Rata-rata makanan orang Indonesia memang mengandung zat besi lebih rendah dari yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk hemoglobin.
Karena itulah, tablet penambah darah perlu dikonsumsi, utamanya ketika memasuki masa menstruasi. Tablet penambah darah sendiri merupakan suplemen gizi bervitamin dan mineral yang di dalamnya mengandung zat besi.
Zat ini setara dengan 60 miligram besi elemental dan 400 mikrogram asam folat.
Apa Itu Stunting?
Mengutip WHO, stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat infeksi berulang dan kekurangan gizi kronis. Kondisi ini ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar.
BACA JUGA: Heboh Kulit Tangan Mengelupas dengan Parah, Apa Sebabnya?
Secara medis, stunting terjadi ketika tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan yang seharusnya. Berat badannya juga lebih rendah ketimbang anak seusianya, bahkan mudah terpapar penyakit.
Tak hanya kondisi fisik saja yang terpengaruh, namun stunting juga menghambat perkembangan kognitif dan motorik. Si anak rentan mengalami gangguan belajar, seperti kurang fokus atau nilai yang rendah.
Demikianlah sekilas pembahasan mengenai klaim di media sosial yang mengatakan jarang minum tablet darah berpotensi melahirkan anak stunting. Mulai sekarang, pastikan Anda rutin mengonsumsi suplemen tersebut, ya!
Editor: Ranto Rajagukguk