Industri yang sarat dengan perubahan cepat adalah telekomunikasi. Tidak hanya berubah, tetapi juga mengalami pertumbuhan pesat yang membawa dampak pada industri lainnya. Paling kentara terlihat dari evolusi jaringan seluler yang berkembang cepat dengan jaringan seluler 5G yang sekarang mulai masif di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Menurut Ericsson Mobility Report yang terbit pada akhir tahun lalu, trafik data seluler telah meningkat hampir 300 kali lipat dari tahun 2011, tahun ketika Ericsson Mobility Report pertama kali diterbitkan. Laporan ini memuat beberapa tren dan inspirasi selama satu dekade evolusi seluler di dunia.
Ada tiga tren besar yang dibaca Ericsson dalam laporannya. Pertama, langganan 5G di seluruh dunia diproyeksikan akan mencapai 4,4 miliar pada akhir tahun 2027. Angka ini menyamai sekitar setengah dari keseluruhan langganan seluler pada waktu yang sama. Kedua, Asia Tenggara dan Oceania akan mengalami pertumbuhan trafik data per smartphone tercepat secara global pada tahun 2027. Ketiga, jumlah langganan 5G di Asia Tenggara dan Oceania diperkirakan tembus 15 juta pada akhir tahun 2021.
Proyeksi jaringan seluler 5G akan menjadi generasi seluler tercepat saat ini diperkuat dengan prediksi terbaru bahwa ada 660 juta langganan 5G hingga akhir tahun 2021. Pertumbuhan ini didorong oleh semakin tingginya permintaan di China dan Amerika Utara serta karena adanya penurunan harga perangkat 5G. Ada net addition sebanyak 98 juta langganan 5G secara global pada kuartal III tahun 2021 dibandingkan dengan 48 juta langganan baru 4G. Sebelumnya, ada prediksi sampai akhir tahun 2021, jaringan 5G akan menjangkau lebih dari dua miliar orang.
Pada tahun 2027, 5G akan menjadi jaringan seluler yang mendominasi secara global. Akhir tahun lalu, 5G diperkirakan mencakup sekitar 50% dari keseluruhan langganan seluler di seluruh dunia. Angka ini sebanding dengan 75% dari penduduk dunia dan merepresentasikan 62% trafik smartphone secara global.
“Teknologi seluler telah membawa dampak luar biasa pada masyarakat dan bisnis selama sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2027 nanti, jaringan seluler akan menjadi lebih integral dengan kebutuhan berinteraksi, bekerja, dan beraktivitas,” ujar Fredrik Jejdling, Executive Vice President and Head of Networks, Ericsson.
Asal tahu saja, sejak tahun 2011, penerapan jaringan 4G LTE menjadi sangat penting dalam meraih 5,5 miliar koneksi smartphone baru di seluruh dunia. Ini juga berkontribusi pada ketersediaan pasar dengan lebih dari 20.000 model perangkat 4G berbeda. Laporan Ericcson menyebut, siklus hidup teknologi perangkat 5G yang jauh lebih awal, dengan handset 5G saat ini menyumbang 23% dari volume global. Ini terbilang fantastis bila dibandingkan dengan 8% handset 4G pada titik awal lifecycle yang sama.
Tren tersebut mendorong pertumbuhan eksponensial trafik data seluler. Trafik ini meningkat 42% year-on-year (yoy) pada kuartal III tahun 2021 dengan capaian 78EB. Ini termasuk trafik dari layanan fixed wireless access (FWA). Pada tahun 2027, trafik data tersebut akan melesat di angka 370EB.
Sementara, koneksi FWA diperkirakan akan tumbuh hampir tiga kali lipat dari 88 juta pada akhir 2021 menjadi sekitar 230 juta pada tahun 2027. Hampir setengah dari koneksi ini diperkirakan akan disalurkan melalui jaringan 5G.