Kompetisi di industri otomotif begitu ketat. Para agen pemegang merek (APM) berpacu di hampir semua lini bauran pemasaran, seperti product, price, promotion, dan place (4P). Di antara keempat hal tersebut, kekuatan produk dan jaringan diler (place) bisa dikatakan menjadi ujung tombak kesuksesan sebuah produk otomotif. Tentunya, tanpa mengabaikan unsur-unsur lainnya.
Ketatnya persaingan tidak hanya terjadi di segmen kendaraan penumpang, tapi juga di kendaraan niaga. Terutama, setelah pandemi mereda perekonomian mulai membaik dan hampir semua sektor telah bergerak sehingga permintaan kendaraan niaga mulai naik. Hampir semua merek kendaraan niaga, baik light commercial vehicle (LCV) hingga truk berhasil membukukan peningkatan penjualan.
Pada segmen LCV, Mitsubishi Colt L300 merupakan pemimpin pasar dengan pangsa pasar 52,9%. Belum lama ini, Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menghadirkan model terbaru dari kendaraan ini yang sudah memenuhi standar Euro 4. Mitsubishi Colt L300 Euro 4 ini memiliki beragam keunggulan, di antaranya bila dalam kondisi terpaksa harus menggunakan bio solar, mesin tidak akan mogok.
Selain punya keunggulan produk, kendaraan ini juga didukung oleh jaringan diler yang tersebar merata di negara ini. Ada 200 diler resmi dan 3.500 toko sparepart atau suku cadang. “Kami terus meningkatkan layanan purnajual dan jaringan untuk menjaga kepuasan pelanggan,” kata Eiichiro Hamazaki, Director of After Sales Division PT MMKSI.
Irwan Kuncoro, Director of Marketing and Sales Divison PT MMKSI menambahkan, kekuatan produk dan ketersediaan jaringan servis dan distribusi ini menjadi faktor utama Mitsubishi Colt L300 menjadi pemimpin pasar selama lebih dari 40 tahun. Menurutnya, menambah keunggulan pada varian baru kendraan ini juga membuat loyalitas konsumen tetap terjaga.
“Salah satu kunci suksnya adalah kemudahan perawatan serta jaringan aftersales dan sparepart yang sudah sedemikian banyak. Inilah faktor mengapa Mitsubishi Colt L300 bisa eksis sejak dulu,” kata Irwan.