Asosiasi kemasan dan daur ulang yang berkelanjutan (PRAISE) meluncurkan program Packaging Recovery Organization (PRO). Program ini dibuat untuk menjawab tantangan pengelolaan sampah dan optimalisasi praktik ekonomi sirkular di Indonesia.
PRO di Indonesia merupakan inisiatif dari enam perusahaan yang juga tergabung dalam PRAISE, yakni Coca-Cola Indonesia, Danone Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia, Tetra Pak Indonesia, dan PT Unilever Indonesia Tbk.
Melalui Extended Stakeholder Responsibility (ESR), PRAISE melibatkan beragam pemangku kepentingan untuk menyediakan perspektif agar keberhasilan program PRO dapat menjadi mesin perubahan ekonomi, sosial, serta lingkungan.
Sebagai komponen penting dalam ESR, PRO memiliki kerangka operasional yang diadaptasi dalam konteks Indonesia. Aktivitas PRO terdiri dari beberapa kategori.
Kategori A untuk kemasan Polyethylene Terephthalate (PET) bertujuan membangun Pasar Daur Ulang atau Hasil Akhir. Kategori B untuk kemasan Used Beverage Carton (UBC), flexibles,dan High-Density Polyethylene (HDPE) untuk pengembangan kapasitas sistem pengumpulan. Sementara, kategori C meliputi edukasi kepada masyarakat.
Di Indonesia, pemerintah telah menargetkan pengurangan timbulan sampah plastik hingga 70% di lautan pada 2025, dan bebas dari kebocoran sampah plastik ke lautan pada 2040.
“Target tersebut akan kami realisasikan melalui beberapa program terkait pengolahan sampah spesifik berdasarkan sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya, yang memerlukan pengelolaan khusus. Tentunya, kami harap kehadiran PRO dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian target ini,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (25/08/2020).
Tahun ini, PRO akan fokus pada penanganan bahan kemasan berupa PET plastic dengan target daur ulang sebesar 60%. Pada 2021, PRO akan fokus pada penanganan materi kemasan lain, yaitu USB, flexibles, dan HDPE. PRO juga berencana memperluas peluang ekspansi keanggotaan agar dapat meningkatkan jumlah pemangku kepentingan yang terlibat.
Program PRO telah diimplementasikan di sejumlah negara dan benua, seperti Eropa, Meksiko, dan Afrika Selatan. Di benua Eropa, PRO terdiri dari 31 negara anggota yang dikenal sebagai “The Green Dot” dan mendapatkan kontribusi dari sekitar 150 ribu perusahaan sebagai pemegang lisensi. Program tersebut menciptakan lebih dari 400 miliar barang yang dikemas per tahun dan terdaftar pada 140 negara lain.