Google akhirnya setuju untuk menyelesaikan gugatan dari konsumennya. Gugatan terjadi pada tahun 2017 ketika seorang pengguna Google Pixel menyadari ada kerusakan pada handset yang menyebabkan mikrofon tidak berfungsi. Akibatnya, permasalahan lain muncul pada fitur panggilan dan asisten suara telepon.
Dilansir dari theverge.com, Google pertama kali mengakui bahwa ada masalah dengan beberapa ponselnya pada Maret 2017 lalu. Kerusakan tersebut berupa retakan kecil ‘celah rambut’ pada sambungan solder pada audio codec. Namun menurut pemilik Google Pixel sebagai orang yang menggugat, mengatakan bahwa Google secara sadar terus menjual handset dengan mikrofon yang rusak.
Pun begitu, pada akhirnya Google telah sepakat untuk menyelesaikan gugatan dengan membayar US$ 500 kepada pemilik Pixel dengan total penyelesaian US$ 7,25 juta. Google dikabarkan sudah membuat kategori untuk menentukan tingkat kompensasi yang menjadi hak konsumen.
Pada tingkat pertama, Google diwajibkan untuk membayar konsumen yang mengembalikan Pixel dengan mikrofon yang rusak dengan bayaran tertinggi yakni US$ 500. Selanjutnya bagi pemilik Pixel yang hanya memiliki satu perangkat yang mengalami kerusakan maka akan menerima penggantian hingga US$ 350.
Dan, siapa pun yang diharuskan membayar asuransi maka akan dilunasi nilainya. Terakhir, Google juga akan memberikan sejumlah uang kepada konsumen yang tidak mengalami masalah sama sekali dengan jumlah hingga US$ 20.
Masalah penyelesaian gugatan seperti ini bukanlah hal yang baru pertama kali dialami oleh Google. Jika melihat ke belakang, perusahaan mesin pencari ini pernah menyelesaikan gugatan pada bulan April terkait dengan perangkat Nexus 6P. Nexus 6P saat itu dikabarkan menderita bug yang dapat menjebak kedalam masalah boot looping. Karena itu, Google bersama Huawei menyetujui penyelesaian gugatan sebesar U$9,75 juta.
Editor: Sigit Kurniawan