Jawaban Krakakoa dalam Menghadapi Tantangan Sosial dan Lingkungan
Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan dari Indonesia. Karena itu, tak mengherankan jika kakao merupakan penghasil devisa terbesar selain minyak dan gas dengan nilai ekspor mencapai lebih dari US$ 1,2 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat jumlah ekspor mencapai lebih dari 700.000 ton pada tahun 2020.
Dengan kontribusi yang cukup besar itu, sangat disayangkan para petani kakao masih harus menghadapi berbagai tantangan di industri. Misalnya saja, tidak memiliki badan hukum yang jelas, peralatan bertani memadai, serta pengetahuan yang rendah soal teknik bertani.
Menanggapi hal tersebut, Sabrina Moestopo selaku Founder & CEO Krakakoa menuturkan bahwa terlepas dari tantangan itu, industri kakao di Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh. Salah satu cara untuk terus mengembangkan potensi yang ada adalah berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Krakakoa adalah wirausaha sosial yang fokus pada perkembangan industri cokelat dan kesejahteraan para petani. Sebab itu, kami bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia untuk membawa dampak positif untuk industri pangan ke depannya,” tutur Sabrina.
Sejak kehadirannya pada tahun 2013, Krakakoa berkomitmen untuk memberikan dampak positif terhadap sistem produksi yang memengaruhi manusia dan bumi lewat kakao. Berikut sejumlah hal yang dilakukan guna mencapai tujuan tersebut.
Memberikan Pelatihan
Saat ini, masih banyak petani kakao yang menggunakan teknik berkebun tradisional sehingga membuat hasil panen kurang maksimal. Dengan adanya pelatihan, Krakakoa bermaksud memberikan pemahaman terkait teknik yang tepat guna memaksimalkan produksi cokelat serta membangun perkebunan berkelanjutan.
Membagikan Peralatan Kebun
Krakakoa juga membantu menyediakan peralatan pascapanen seperti solar dryer untuk mengeringkan hasil panen. Selain itu, fermentation box yang bermanfaat untuk melakukan fermentasi biji kakao.
Ini merupakan upaya Krakakoa dalam membantu para petani untuk bisa memproduksi biji kakao yang lebih cepat, banyak, berkualitas.
Pembelian Biji Kakao dengan Harga Tinggi
Tidak hanya fokus dalam pengembangan hasil tani, Krakakoa juga ikut meningkatkan kesejahteraan petani dengan cara yang cukup unik. Perusahaan membeli biji kakao dengan harga tiga kali lebih tinggi dari pasar, selisih harganya mencapai Rp 26.000/kg.
Bukan cuma meningkatkan pendapatan petani kakao, langkah ini juga memungkinkan perusahaan memenuhi persediaan biji kakao bermutu dalam jangka panjang.
Membangun Pabrik Produksi Cokelat
Biji kakao berkualitas yang sudah Krakakoa dapatkan diolah lebih lanjut guna meningkatkan nilai jual produk di pabrik cokelat yang berlokasi di Lampung. Hal ini turut membuka lapangan kerja lebih luas bagi masyarakat sekitar serta membangun ekonomi kreatif.
Sejumlah langkah yang telah dilakukan Krakakoa ini harapannya bisa membantu para petani kakao di masa mendatang. Tidak hanya bagi petani saja tetapi bagi semua yang berada di sekitarnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz