JEC Eye Hospitals and Clinics meluncurkan layanan Dry Eye Spa di RS Mata JEC @Kedoya, yang menawarkan kombinasi terapi medis dan relaksasi untuk mengatasi mata kering. Konsep ini menjadi yang pertama di Indonesia, bertujuan memberikan kenyamanan mata secara optimal.
Nina Asrini Noor, Ketua Dry Eye Service JEC, menjelaskan bahwa perubahan gaya hidup digital berdampak pada kesehatan mata. Durasi screen time yang panjang menyebabkan frekuensi berkedip menurun, sehingga meningkatkan risiko mata kering.
BACA JUGA: Daftar Upcoming Project Pemeran Squid Game 2 yang Tayang 2025
“Screen time yang tinggi membuat proses berkedip terganggu, sehingga mata kehilangan kelembapan alaminya. Kondisi ini bisa berkembang menjadi dry eye jika tidak ditangani dengan tepat,” kata Nina dalam siaran pers, dikutip Kamis (27/2/2025).
Bersifat multifaktorial, dry eye merupakan penyakit atau kelainan pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan dan kestabilan komponen air mata, serta kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.
Berdasarkan laporan Backlinko 2024, rata-rata screen time masyarakat Indonesia mencapai 7 jam 38 menit per hari. Selain itu, paparan AC dan polusi udara memperburuk kondisi mata kering.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami dry eye, sehingga kasusnya terus meningkat. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) mencatat bahwa prevalensi mata kering di Indonesia mencapai 27,5%.
Di JEC sendiri, selama 2023-2024, terdapat lebih dari 72.000 pasien yang mencari perawatan untuk kondisi ini. Dry Eye Spa di JEC @Kedoya menggabungkan perawatan medis berbasis teknologi dengan metode relaksasi, seperti pemijatan dan terapi cahaya.
Adapun, pendekatan ini membantu meningkatkan produksi air mata alami dan mengurangi gejala mata kering secara efektif.
BACA JUGA: 5 Film Disaster Survival yang Mirip Project Silence
“Dengan pendekatan inovatif ini, kami berharap pasien bisa merasakan perbaikan kondisi mata kering dengan cara yang lebih nyaman dan menyenangkan,” tambah Nina.
Layanan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang sering terpapar layar digital dan mengalami mata kering.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita