RS Mata JEC @ Kedoya tergerak untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengobati mata juling. Pasalnya, tidak hanya berisiko mengalami gangguan penglihatan, penyandang mata juling juga dikhawatirkan mengalami penurunan kualitas hidup.
Menyadari hal tersebut, JEC kemudian menggagas Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC. Harapannya dengan memberikan operasi mata juling gratis, pasien yang menerima pengobatan ini dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Pada program kali ini, mereka menargetkan 100 pasien.
“Strabismus atau mata juling juga memberi dampak yang menyulitkan penyandangnya mendapatkan hidup berkualitas. Masyarakat masih melihat mereka sebagai kelompok yang ‘berbeda’. Stigma yang keliru turut meningkatkan tekanan sosial yang mau tak mau sering dialami mereka,” papar Gusti G.Suardana, Direktur Medik RS Mata JEC @ Kedoya dalam pernyataan resminya.
Temuan lain menyebut penyandang strabismus berisiko mengalami gangguan mental 10% lebih tinggi. Termasuk lebih rentan terhadap gangguan psikologis seperti keinginan bunuh diri, depresi, anxiety, fobia sosial, hingga skizofrenia.
“Program perdana ini, kami gagas sebagai kepedulian untuk membantu masyarakat penyandang strabismus terutama dari kalangan membutuhkan, agar bisa mendapatkan kembali kualitas hidup mereka,” tegas Gusti.
Pelaksanaan tindakan operasi terhadap 100 penyandang mata juling rencananya mulai 7-18 November 2023 di Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya. Pelaksanaan tindakan operasi penanganannya memerlukan persiapan secara ekstensif melibatkan para ahli medis yang mumpuni.
Selain tim spesialis mata strabismus untuk proses bedah mata, tindakan operasi juga melibatkan tim dokter anestesi bersama tim perawat.
Hadirnya program ini menguatkan konsistensi JEC untuk menjalankan inisiatif sosial secara berkelanjutan. Sebelumnya, mereka telah menjalankan Bakti Katarak JEC berupa pemberian operasi katarak gratis sejak perusahaan berdiri dengan jumlah penerima manfaat mencapai lebih dari 3.000 orang.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz