Jelang Hari Pariwisata Dunia, 3 Destinasi Sustainable Tourism di Indonesia
Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day diperingati setiap tanggal 27 September. Tahun ini, World Tourism Day mengangkat tema Pariwisata dan Perdamaian.
Melalui tema tersebut, PBB ingin menyampaikan pariwisata yang berkelanjutan dapat mengubah masyarakat sehingga terciptanya kedamaian. Hal tersebut berkaitan dengan terciptanya lapangan kerja, mendorong inklusivitas, dan memperkuat ekonomi lokal.
Tak hanya itu saja, menurut PBB pariwisata juga dapat meningkatkan saling ketergantungan ekonomi antara negara tetangga, mendorong kerja sama dan pembangunan yang damai. Dengan kata lain, para pelaku industri pariwisata memiliki peran penting dalam mempromosikan sustainable tourism.
Tak perlu khawatir, Indonesia sudah memiliki beberapa destinasi wisata yang dinilai masuk dalam kategori sustainable tourism, seperti dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
BACA JUGA Enam Desa Wisata Raih Penghargaan Wonderful Indonesia Impact
1. Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam sebagai pendukung pelestarian satwa dan lingkungan, sekaligus juga kesejahteraan masyarakat setempat. Menariknya, taman nasional yang berada di Situbondo, Jawa Timur ini juga dikenal sebagai “Little Afrika” di Jawa, karena memiliki suasana savana yang khas.
Ditambah lagi, menurut Jurnal Ilmiah Domestic Case Study, yang dikutip dari Katadata menunjukkan di Taman Nasional Baluran terdapat 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196 aves, pisces, dan reptil.
2. Umbul Ponggok
Umbul Ponggok menjadi salah satu contoh destinasi sustainable tourism yang cukup unik dan menarik perhatian wisatawan untuk berlibur ke Klaten, Jawa Tengah. Konsep sustainable tourism yang ada di Umbul Ponggok adalah pengelolaan berkelanjutan atau bisnis pariwisata.
BACA JUGA Intip Pesona Wisata Ikonik di Timor Leste
Sejak awal, tempat wisata yang berlokasi di Desa Ponggok ini memiliki potensi sumber air yang melimpah. Hal tersebut mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya air yang biasanya hanya digunakan sebagai irigasi sawah menjadi atraksi wisata, berupa latihan menyelam, berswafoto di dalam air, hingga snorkeling.
3. Punti Kayu Palembang
Berikutnya berada di Pulau Sumatera, tepatnya Palembang, yakni Punti Kayu Palembang. Sebagai penyumbang oksigen alami terbesar di Palembang, kawasan Punti Kayu menjadi salah satu destinasi wisata dengan konsep pariwsata berkelanjutan di Indonesia.
Tempat ini memiliki deretan pohon pinus dan berbagai flora, seperti mahoni, talog, hingga akasia. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat berbagai macam fauna unik dan langka di Punti Kayu.
Contohnya saja kera ekor panjang, beruk, tupai, biawak, musang, hingga berbagai serangga langka yang belum diberi nama.
Editor: Ranto Rajagukguk