Jelang KTT G20, Tingkat Hunian Hotel di Bali Tembus 45,96%

marketeers article
Jelang KTT G20, Tingkat Hunian Hotel di Bali Tembus 45,96%. (FOTO: 123rf)

Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali memberikan manfaat dari segi ekonomi dan infrastruktur. KTT G20 juga berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel-hotel di kawasan setempat.

Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menyatakan KTT G20 memberikan manfaatkan 1,5-2 kali lebih besar secara agregat dibandingkan penyelenggaraan Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) World Bank di Bali pada 2018.

BACA JUGA: Sukseskan KTT G20, Ini Strategi PLN Jamin Keandalan Listrik

“Salah satu contoh dampak positif dari banyak kegiatan menjelang KTT adalah meningkatnya tingkat hunian hotel-hotel di kawasan pelaksanaan kegiatan dan sekitarnya,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022).

Menjelang acara puncak KTT G20, tingkat hunian di berbagai hotel meningkat signifikan hingga 45,96%. Selama penyelenggaraan nanti, dia optimistis angka tersebut akan terus bertambah di hotel sekitar lokasi utama perhelatan dan luar lokasi puncak G20 di Nusa Dua.

BACA JUGA: Jelang G20, Luhut Minta Sekolah secara Online hingga Keterlibatan Sopir Lokal

“Secara logistik, ada limpahan dari acara di Nusa Dua. Dengan tertutupnya kawasan ini karena dipakai untuk G20, maka wisatawan yang seharusnya menginap di Nusa Dua akan pindah ke tempat lain, seperti Ubud dan Sanur. Limpahan ini yang menguntungkan sektor pariwisata,” ujar Ida Bagus.

Selain dari segi ekonomi, Bali memperoleh manfaat pula dari segi infrastruktur. Pemerintah pusat disebut telah menghabiskan dana untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, Sanur, dan Ubud mencapai sebesar Rp 526,54 miliar.

Destinasi-destinasi wisata di luar Nusa Dua diprediksi bakal ramai dikunjungi wisatawan selama KTT G20, seperti di Uluwatu, Desa Penglipuran sebagai salah satu desa wisata terbersih di dunia, dan Ubud. Dampak positif lain dari KTT G20 adalah kenaikan reputasi Pulau Dewata di mata dunia mengingat ada 26 negara yang mendatangkan wartawan dari asalnya masing-masing untuk memberitakan tentang Bali.

“Ini akan mengembalikan citra Bali sebagai tempat yang sangat layak dan aman sebagai destinasi wisata,” ucapnya.

Related