Jelang Pemblokiran, Beijing Kaji Opsi Jual TikTok AS ke Elon Musk

marketeers article
Jelang Pemblokiran, Beijing Kaji Opsi Jual TikTok AS ke Elon Musk (FOTO: 123RF)

Beijing dikabarkan sedang mengevaluasi kemungkinan penjualan operasi TikTok di Amerika Serikat (AS) kepada Elon Musk. Meskipun pemerintah Cina lebih menginginkan aplikasi kontroversial tersebut tetap berada di bawah kendali ByteDance, tenggat waktu larangan yang dijadwalkan pada 19 Januari mendesak para pejabat untuk mencari solusi cepat.

Dirangkum dari PhoneArena, Rabu (15/1/2025), sumber yang tak disebut namanya mengungkapkan bahwa para pejabat Cina tengah mempertimbangkan sejumlah rencana cadangan terkait TikTok. Diskusi ini juga menjadi bagian dari pembahasan lebih luas tentang bagaimana mereka dapat menjalin hubungan dengan Presiden terpilih Donald Trump, yang akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat akhir bulan ini.

Trump juga diperkirakan menunjuk Elon Musk ke dalam jajaran pemerintahannya. Salah satu skenario yang sedang dibahas adalah kemungkinan perusahaan Musk, X, mengakuisisi operasi TikTok di AS dan mengintegrasikannya dengan bisnis mereka.

TikTok, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna di AS dinilai dapat memperkuat daya tarik X di mata para pengiklan. Selain itu, perusahaan kecerdasan buatan milik Musk, xAI, juga berpotensi memanfaatkan data besar yang dihasilkan oleh TikTok.

Namun, ByteDance, perusahaan induk TikTok, tampaknya tidak memiliki banyak kendali atas keputusan akhir. Belum jelas apakah Musk, TikTok, ByteDance, dan pejabat pemerintah telah mengadakan pembicaraan resmi terkait potensi kesepakatan ini.

BACA JUGA: Seliweran di TikTok, Ternyata Begini Cara Mendapatkan Angka 456 di Profil

Perwakilan Elon Musk belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Guo Jiakun menolak untuk memberikan komentar.

Di sisi lain, perwakilan ByteDance menyebut laporan tersebut sebagai “murni fiksi” dan menyatakan bahwa perusahaan tidak bisa mengomentari spekulasi semacam itu. Pemerintah Cina memiliki kendali atas operasi ByteDance melalui mekanisme yang disebut “saham emas” di salah satu afiliasi perusahaan tersebut.

Selain itu, aturan ekspor Cina melarang perusahaan dalam negeri menjual algoritma perangkat lunak mereka, yang merupakan inti dari kontroversi TikTok. Nilai operasi TikTok di AS diperkirakan mencapai sekitar US$ 40 miliar.

Namun, memisahkan operasi TikTok di AS dari perusahaan induknya dinilai menjadi tantangan ekonomi dan geopolitik yang rumit.

BACA JUGA: TikTok Terancam Diblokir di AS, ke Mana Perginya Konten Kreator?

Sementara itu, Donald Trump menyatakan ingin menunda larangan terhadap TikTok agar dapat berpartisipasi langsung dalam negosiasi untuk mencari solusi yang memungkinkan aplikasi tersebut tetap beroperasi.

Keputusan akhir terkait masa depan TikTok kini menjadi perhatian global, mengingat dampaknya yang besar terhadap hubungan ekonomi dan politik antara AS dan Cina.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS