Debat Capres Ketiga akhir pekan lalu sempat memanas. Karena, para calon presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) kali ini menyinggung soal sejumlah data yang kemudian membuat suasana debat itu menjadi lebih sengit.
Setelah itu, ungkapan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menjadi banyak dibahas di media sosial. Karena, dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2023 di Jakarta, Sri Mulyani sempat sedikit membahas soal pemilu dan data.
Dikutip dari video dalam kanal YouTube Katadata pada Sabtu (13/1/2024), Sri Mulyani mengatakan, negara yang mau membaca data itu biasanya rasionalitasnya menjadi terlatih. Sehingga, emosinya menjadi lebih bisa dikelola.
BACA JUGA: “Nazar Pemilu” Trending di X, Apa Maknanya?
“Orang yang nggak bisa baca data mudah sekali diprovokasi. Dikasih sedikit, dikilik-kilik, langsung emosi,” kata Sri Mulyani.
Dilihat dari ungkapan itu, maka wajar jika quote tersebut menjadi viral. Mengingat, ungkapan yang disampaikan pada Juli 2023 seakan sangat berkaitan dengan suasaan kontestasi dalam Debat Capres Ketiga tersebut.
Apalagi, Kementerian Keuangan juga disebut dalam debat tersebut. Lantaran, dalam pandemi COVID-19, sejumlah anggaran yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan harus dipangkas oleh kementerian yang dipimpin oleh Sri Mulyani.
Pernyataan Sri Mulyani pun semakin terlihat sangat berkaitan dengan suasan dalam debat itu. Karena, suasana emosional sangat tersirat, baik dari capres, tim sukses dan audiens.
BACA JUGA: Viral Babinsa Minta Data Warga, Ini Tugas Sebenarnya
“Mengilik emosi itu gampang banget. Entah karena sentimen suku, agama, ras, nasionalisme, ketidakadilan, itu very easy to provoke,” ujarnya.
Di kesempatan itu, Menkeu pun mengatakan, menjelang Pemilu, masyarakat boleh berbeda pilihan karena itu merupakan hak sebagai warga negara.
“Tapi gunakan hak itu secara rasional. Baca data, baca statement. Lihat dan pilih path mana Indonesia mau ke depan,” kata dia.
Dalam debat para calon pemimpin negara itu sendiri, sejumlah data-data disampaikan oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Sejumlah data yang disampaikan merupakan data terkait kinerja Kementerian Pertahanan.
Menanggapi hal itu, Prabowo Subianto lebih tertarik untuk melakukan pembahasan data itu dalam kesempatan lain. Karena, ia menilai, data tersebut berkaitan dengan rahasia negara.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz