Konsultan properti, Colliers Indonesia memperkirakan penjualan apartemen di Indonesia cenderung melambat pada tahun 2023 hingga 2024. Pasalnya, dalam dua tahun ke depan, memasuki tahun politik yang menyebabkan para investor cenderung menahan uangnya di sektor properti dan menunggu ketidakpastian politik selesai.
Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers Indonesia menjelaskan hal ini merupakan fenomena yang biasa terjadi ketika mendekati politik. Meski begitu, kabar baiknya adalah permintaan apartemen tetap bertumbuh positif terutama di kalangan corporate travelers seiring dengan terkendalinya pandemi COVID-19 dan dibukanya pembatasan sosial.
BACA JUGA: Belajar dari Kasus Meikarta, Konsumen Pilih Apartemen Siap Huni
“Pasar diperkirakan mengalami perlambatan mendekati tahun pemilihan umum (Pemilu) karena menunggu ketidakpastian politik. Calon pembeli atau investor cenderung menunggu hingga situasi menjadi lebih stabil,” kata Ferry, dikutip Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, dari sisi pasokan diperkirakan ada sekitar 11.635 unit apartemen yang akan selesai sejak kuartal II tahun 2023 hingga akhir 2025. Sementara itu, dari sisi harga apartemen akan naik sebesar 2% hingga 3% per tahun hingga akhir 2025.
Peningkatan harga terjadi lantaran perkembangan infrastruktur berupa Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) yang mulai rampung di DKI Jakarta. Secara total, hingga sekarang ada tujuh proyek dengan jumlah unit apartemen sebanyak 1.110 yang diperkirakan beroperasi hingga akhir 2025.
BACA JUGA: Investasi Mahal, Pengembang Enggan Bangun Green Building
“Mayoritas unit apartemen berada di kawasan pusat bisnis atau Central Business District (CBD),” ujarnya.
Di sisi lain, Ferry menyebut hingga kuartal I tahun 2023, rata-rata tingkat hunian turun sedikit menjadi 58,5%. Ini terjadi lantaran adanya libur hari raya keagamaan sejak Natal hingga Imlek dan karena penambahan proyek baru.
Secara harga sewa, rata-rata sewa apartemen di kawasan CBD naik 10,6% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Sementara itu, harga jualnya, apartemen di Jakarta relatif tidak bergerak sejak kuartal tahun lalu sebesar Rp 35,4 juta per meter.
“Jumlah penjualan apartemen pada kuartal I tahun 2023 naik 75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) dan telah mencapai 35% dari total permintaan di tahun 2022. Sebanyak 55% penjualan berasal dari eksisting,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk