Jelang Tayang, Intip Perbedaan Utama Film Kang Mak dan Pee Mak

marketeers article
Pee Mak dan Kang Mak (Foto: IMDb)

Kang Mak akan segera tayang di bioskop mulai 15 Agustus 2024. Ini merupakan remake dari film legendaris Thailand keluaran tahun 2013 berjudul Pee Mak, yang dibintangi Mario Maurer dan Davika Hoorne.

Sebagaimana remake pada umumnya, tentu Kang Mak akan mengadaptasi alur cerita dari film aslinya. Meski begitu, ada sejumlah perbedaan utama dalam berbagai elemen yang disesuaikan dengan kearifan lokal.

Berikut adalah perbedaan utama antara Kang Mak dan Pee Mak:

BACA JUGA: 4 Hal yang Bikin Heartbreak Motel Beda dari Film Adaptasi Ika Natassa Lainnya

Latar Tempat dan Waktu

Sudah jelas bahwa Kang Mak akan mengambil latar tempat yang berbeda dari Pee Mak, yakni di Indonesia. Perbedaan juga terlihat pada latar waktu, yang mana karya garapan sutradara Herwin Novianto ini mengambil setting yang lebih modern.

Di film aslinya, Pee Mak berlatar belakang pada periode Rattanakosin awal di Thailand, sekitar awal abad ke-19. Lebih tepatnya terjadi selama masa pemerintahan Raja Rama III (1824-1851), setelah perang Siam-Vietnam.

Setting ini memberikan nuansa historis dan kultural yang kuat, yang turut mendukung suasana mistis dan komedi dalam film tersebut. Adapun film Kang Mak mengambil latar waktu yang lebih modern, yakni sekitar tahun 1970-an.

BACA JUGA: 3 Film Indonesia Mirip Kabut Berduri yang Kisahkan Pembunuhan Berantai

Legenda yang Disesuaikan Kearifan Lokal

Cerita hantu dalam Kang Mak juga akan disesuaikan dengan legenda lokal Indonesia. Dengan pendekatan ini, film tersebut tidak hanya menjadi remake, tetapi juga sebuah reinterpretasi yang memadukan unsur-unsur lokal dengan kisah yang sudah dikenal luas di Thailand.

Film Pee Mak sendiri didasarkan pada legenda Thailand yang sangat terkenal tentang Mae Nak Phra Khanong. Ia digambarkan sebagai sosok yang tinggal di distrik Phra Khanong di Bangkok, Thailand, bersama suaminya, Mak. 

Saat Mak dipanggil untuk berperang, Mae Nak hamil dan menunggu kepulangan suaminya. Sayangnya, Mae Nak dan bayinya meninggal saat melahirkan. 

Namun, karena cintanya yang sangat besar kepada suaminya, roh Mae Nak tetap tinggal di dunia ini.

Singkat cerita, Mak akhirnya mengetahui bahwa istrinya adalah hantu dan mencoba melarikan diri. Dalam beberapa versi legenda, Mae Nak pun berhasil diusir oleh seorang biksu yang kuat, yang kemudian menyegel rohnya dalam sebuah wadah suci.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS