GoPay menjadi platform uang elektronik pertama yang bisa digunakan sebagai salah satu opsi pembayaran di JNE. Kerja sama ini menandakan ekspansi GoPay yang dapat digunakan di 420 ribu rekan usaha di Indonesia.
Dijelaskan oleh Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE, pihaknya selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menjangkau semua kebutuhan pelanggan. Salah satunya dengan membuka kanal baru pada opsi pembayaran cashless.
“Sebagai langkah awal, kami menggandeng GoPay sebagai salah satu platform uang elektronik yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Dengan kolaborasi ini, pelanggan JNE bisa melakukan transaksi untuk pengiriman paket tanpa uang tunai di semua titik layanan JNE di Indonesia,” kata Eri saat penandatanganan kerjasama, Selasa (13/08/2019).
Langkah JNE ini menjadi perwujudan potensi industri logistik yang terus tumbuh di Indonesia. Terutama, karena didorong oleh pertumbuhan pedagang daring yang signifikan.
“Riset internal JNE mengatakan bahwa pertumbuhan industri logistik di Indonesia mencapai 14,7% dan potensinya akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan bisnis daring dan ekonomi digital. Kami mencatat ada 800 juta paket yang beredar di Indonesia pada tahun 2017. Kini angka tersebut pasti juga terlampau berkali lipat,” lanjut Eri.
Sementara itu, GoPay menanggapi kerja sama ini sebagai hal yang positif. Lewat kolaborasi, maka akan terbangun ekosistem ekonom digital yang kuat dan memberikan dampak sosial ke masyarakat.
“Dengan kerja sama ini, kami berharap bahwa akan semakin banyak pelaku UMKM terutama pedagang daring yang bisa memanfaatkan manfaat pembayaran nontunai sehingga kedepannya perekonomian mereka pun juga ikut terbantu,” tutup Ardelia Apti, Head of Offline Payments GoPay.
Editor: Eko Adiwaluyo